Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 13 Februari: Penemuan 4 Gulungan Laut Mati Bersejarah di Israel

Foto : AP

Sebuah fragmen dari Gulungan Laut Mati di laboratorium konservasi Otoritas Kepurbakalaan Israel di Yerusalem, 19 Oktober 2010.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut outlet media Haaretz, orang Badui kala itu langsung menyadari bahwa artefak ini mungkin memiliki nilai sejarah yang signifikan. Mereka pun mengkonsultasikan penemuan tersebut kepada salah satu pedagang barang antik yang ternyata berhubungan dengan seorang arkeolog di American School of Oriental Research, sekarang Institut Albright, di Yerusalem.

Alhasil, kontak itu mengarah pada ekspedisi ilmiah yang mensurvei sejumlah gua di daerah tersebut, untuk mencari dokumen dan informasi tambahan tentang temuan tersebut.

Pada bulan Desember 1947, seorang profesor arkeologi di Universitas Ibrani, Eliezer Lipa Sukenik, berhasil membeli tiga dari tujuh gulungan itu dari seorang pedagang di Bethlehem. Gulungan itu termasuk manuskrip sebagian dari Kitab Yesaya alkitabiah, dan dua gulungan yang disebut Gulungan Thanksgiving, dan Perang Putra Cahaya melawan Putra Kegelapan.

Selanjutnya, empat Gulungan Laut Mati yang diumumkan pada 13 Februari 1955 disebut Perdana Menteri Israel, Moshe Sharett telah dibeli oleh Mar Athanasius Yeshue Samuel.

Diketahui kepala Biara Santo Markus Gereja Aram Ortodoks Suriah, di Yerusalem, membayar setara dengan USD 250 untuk mendapatkannya dari dealer Bethlehem lainnya. Gulungan itu dipindahkan ke Beirut pada Mei 1948, ketika Perang Kemerdekaan pecah, setelah itu Mar Samuel berhasil membawanya ke New York.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top