Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 13 Desember: Pembantaian Warga Tebing Tinggi oleh Tentara Jepang

Foto : Istimewa

Ilustrasi tentara Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

Tak butuh waktu lama bagi desas-desus itu untuk mencapai telinga warga Tebing Tinggi. Pada 16 September 1945, warga Tebing Tinggi dan sekitarnya mulai membentuk kesatuan-kesatuan pemuda untuk mempertahankan wilayah kesatuan Indonesia yang baru saja menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus.

Sebagai bentuk antisipasi atas kembalinya Belanda, rakyat Tebing Tinggi kala itu mulai mencari cara melengkapi diri mereka dengan persenjataan yang mumpuni. Termasuk dengan melucuti senjata tentara Jepang yang saat itu sedang menunggu kepulangan ke negeri asal mereka. Hal ini kemudian memicu ketegangan di antara kedua belah pihak.

Untuk mengatasi ketegangan tersebut, Komando Tentara Jepang Mayjend S Sawamura berusaha mengadakan perundingan bersama pemerintah Tebing Tinggi, salah satunya perundingan 3 November 1945.

Beribu sayang, perbedaan kepentingan antara tentara Jepang dan Pemerintah Tebing Tinggi membuat perundingan itu tak membuahkan hasil. Gagalnya diplomasi membuat warga Tebing Tinggi memutuskan untuk merebut senjata tentara Jepang dengan paksa.

Bukan tanpa konsekuensi, perebutan senjata antara kedua pihak diwarnai perkelahian yang bahkan berakhir dengan terbunuhnya tentara Jepang.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top