Senin, 10 Feb 2025, 20:22 WIB

Sehat Tanpa Biaya, Wamen BUMN Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis, Efektifkah?

Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).

Foto: ANTARA/ Harianto

JAKARTA – Program cek kesehatan gratis adalah inisiatif yang menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya bagi masyarakat. Program ini biasanya diselenggarakan oleh pemerintah, rumah sakit, puskesmas, organisasi sosial, atau perusahaan dalam rangka meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan mencegah penyakit sejak dini.

Program ini sering dilakukan dalam acara tertentu seperti bakti sosial, HUT instansi, atau kampanye kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat bisa mengecek di puskesmas, rumah sakit, atau instansi kesehatan setempat.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma'ruf meninjau program Cek Kesehatan Gratis saat ulang tahun di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat (Jakbar).

"Alhamdulillah pagi ini saya berkesempatan untuk mengecek langsung di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada program kick-off program cek kesehatan gratis dari pemerintah," kata Aminuddin di Jakarta, Senin (10/2).

Dalam peninjauannya, Wamen BUMN bersama Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips Vermonte memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Dia menyampaikan bahwa program cek kesehatan gratis tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan awal bagi masyarakat dari berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Menurutnya, aktivitas cek kesehatan gratis di Puskesmas Kebon Jeruk menarik antusiasme tinggi dari warga setempat, yang datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan memperoleh informasi terkait kondisi tubuh mereka.

Menurutnya, warga yang mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan pelayanan mulai dari pendaftaran hingga tes kesehatan lengkap, yang bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini.

"Tadi saya cek dari mulai pendaftaran sampai ke tes kesehatan terakhir, dari semua umur, dari semua kriteria umur, mulai dari bayi sampai lansia," tuturnya.

Melalui dialog dengan warga, Wamen Aminuddin menemukan bahwa banyak peserta yang mengetahui acara ini melalui media sosial dan komunitas-komunitas kesehatan yang ada di sekitar mereka.

"Artinya apa? Memang program ini ditujukan salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan informasi keadaan kesehatan di awal," terang Aminuddin.

Ia menekankan bahwa program tersebut juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kesehatan masyarakat, sebagai salah satu syarat menuju negara yang lebih kuat dan maju di masa depan.

"Ini juga sebagai bagian dari visi besar Asta Cita Bapak Presiden Bapak Prabowo Subianto untuk kesehatan masyarakat sebagai salah satu syarat menuju negara kuat, negara maju," kata Wamen BUMN.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Kebon Jeruk Parlyn Rap Demak melaporkan bahwa hingga pukul 11.00 WIB, sebanyak 48 warga telah melakukan pemeriksaan kesehatan yang mencakup anak, dewasa, hingga lansia.

Dia menjelaskan bahwa tenaga kesehatan yang terlibat dalam program itu di puskesmas tersebut sebanyak 50 orang, merupakan sumber daya manusia yang sudah terlatih dan berkompeten di bidang kesehatan untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat.

Ia menuturkan bahwa program itu bertujuan sebagai deteksi (screening) kesehatan, yang mencakup pemeriksaan untuk bayi, balita, anak usia prasekolah, remaja, dewasa, dan lansia, guna mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini.

Pemeriksaan untuk bayi fokus pada deteksi kelainan kongenital, sementara untuk anak-anak dan balita lebih melihat perkembangan fisik dan tumbuh kembang mereka.

Bagi dewasa, pemeriksaan bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan secara umum, termasuk deteksi dini terhadap potensi penyakit serius, sedangkan lansia diperiksa untuk mengidentifikasi masalah pada tulang dan sendi.

"Prinsipnya untuk yang bayi tentu saja untuk mendeteksi kelainan kongenital itu kelainan bawaan. Kalau untuk anak prasekolah itu lebih melihat tumbuh kembang. Untuk dewasa itu untuk melihat kesehatan secara umum, termasuk juga untuk keganasan-keganasan. Untuk orang tua itu seperti pengeroposan tulang," kata Parlyn.

Dia menambahkan, layanan pemeriksaan kesehatan gratis akan dibuka pada jam kerja mulai Senin hingga Jumat sampai pukul 16.30 WIB.

"Untuk sementara ini, dari sistem itu kan sebenarnya kuota 30 orang, kita buka di sini yang go show itu 15 orang. Tapi pada kenyataannya sih kita buka, terima sampai nanti, kita lihat dulu, cek ombak dulu," kata Parlyn.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: