Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
India

Segudang Nama untuk Menyebut India

Foto : afp/ SANJAY KANOJIA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah India secara resmi mengganti nama negara itu menjadi Bharat, sebuah nama yang bersifat lokal. Selain nama itu, India dan Bharat ini menyandang banyak nama yang hampir semuanya berasal dari masyarakat di luar negara itu.

Gelombang pertama manusia tiba di India sekitar 55.000 tahun yang lalu melalui jalur migrasi paling awal. Kehadiran mereka yang terus-menerus dan migrasi berulang-ulang dari daerah-daerah yang berdekatan menghasilkan populasi yang beragam secara genetik dan berkembangnya peradaban unik di daerah aliran Sungai Indus dan daerah-daerah sekitarnya yang dimulai sekitar 9.000 tahun yang lalu.

Hal ini secara bertahap mengarah pada terbentuknya dua peradaban unik. Pertama, peradaban Lembah Indus dan peradaban Sindhu-Saraswathi antara milenium keempat dan ketiga SM. Meskipun yang pertama menghilang dalam catatan sejarah dunia karena iklim dan masalah lainnya, yang terakhir menyebar ke arah timur dan selatan ke Lembah Gangga dan dari sana ke arah timur dan selatan sekitar tahun 2.000 SM.

Peradaban Veda yang berkembang menjadi aspek penentu India selama beberapa abad dan aspek inti agama Hindu masa kini. Pada abad ke-12 SM, peradaban Veda berkembang pesat di beberapa wilayah India seiring dengan harmonisasinya dengan tradisi dan budaya lain yang kini menjadi bagian integral dari agama Hindu.

Pada abad kelima SM, India menyaksikan munculnya kerajaan besar dan dinasti terkemuka seperti Nanda dan Maurya. Selain itu muncul sistem kepercayaan dan filosofi alternatif seperti materialisme Lokayata, Vaisheshika, dan Samkhya, fatalisme Ajivika, Jainisme, Buddha, dan beberapa aliran pemikiran lain yang membantah keyakinan dan doktrin dasar Veda.

Meskipun kontak dengan India terbatas, pada saat itu karena hambatan geografis yang mengisolasinya dari semua sisi, India dikenal di dunia luar dengan nama yang berbeda. Menariknya, semua nama yang dikenal saat ini, kecuali satu, berasal dari luar negeri.

"Di sini kami sajikan daftar nama negara yang dikenal masyarakat di masa lalu dan bagaimana nama India muncul," tulis laman hinduwebsite.com.

Sindhu/Hindu

Pada zaman dahulu India dikenal oleh masyarakat Persia, Yunani, dan sekitarnya sebagai Hindu atau Sindhu. Penganut Zoroaster menyebut India barat laut, negeri tujuh sungai (Sapta Sindhu).

Pada abad keenam SM, raja Persia, Darius, menaklukkan tiga provinsi di wilayah Lembah Indus, Gandara, Hidush, dan Sattagydia, serta memasukkan mereka ke dalam kerajaannya. Nama-nama tersebut muncul di prasasti Achaemenid.

Nama Hidush merupakan varian dari Hidush atau Sindhu karena bentuk sengau 'n' tidak terdengar dalam bahasa Persia kuno, dan dalam bahasa proto-Iran huruf 's' berbunyi 'h.' Bukti arkeologi menunjukkan bahwa tentara dari Provinsi Hidush berperang atas nama raja-raja Persia pada masa Xerxes dan Darius.

Jambudvipa

Bagi umat Buddha, India adalah tanah kelahiran Sang Buddha. Mereka menyebutnya Jambudvipa, yang secara harfiah berarti negeri pohon Jambu (mawar). Nama tersebut juga muncul dalam Purana Hindu seperti Purana Markendeya dan Brahmanda.

Dalam teks Hindu dan Buddha, bana ini adalah benua terdalam dari tujuh benua yang mengelilingi Gunung Meru suci tempat mengalirnya sungai suci Jambu. Menurut teks Buddha, Jambudvipa adalah satu-satunya tempat di mana makhluk mempunyai kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dharma dan mencapai pencerahan.

Nama tersebut muncul dalam beberapa prasasti Ashoka yang mengacu pada kerajaannya sendiri.

Aryavarta

Teks-teks Hindu seperti Dharmashastra menyebut India sebagai Aryavarta, tanah para Arya atau bangsa bangsawan. Istilah ini mengacu pada pejuang, administrator, dan orang-orang berpengaruh dalam masyarakat yang memegang kekuasaan dan prestise, namun tidak mengacu pada kasta atau komunitas tertentu meskipun ada yang cenderung salah menafsirkannya.

Nama 'Arya' mungkin berasal dari klan pejuang pemukim Veda awal yang oleh para sejarawan Eropa disebut Arya. Namun seiring berjalannya waktu, nama itu menjadi nama atau gelar umum untuk membedakan orang-orang yang berasal dari non bangsawan. Sementara menurut beberapa orang, nama Aryavarta hanya diterapkan pada wilayah tertentu di India utara.

Hindustan

Kata Hind, Al-Hind, Hindu, Indostan, Hindistan, dan Hindustan digunakan oleh orang Persia dan pelancong asing yang mengunjungi India untuk merujuk pada tanah dan orang-orang yang menghuninya. Sarjana dan sejarawan Persia, Al Biruni (1020 M) menyebutnya Hind. Sedangkan sejarawan Arab, El-Masudi, menyebutnya Al-Hind.

Nama-nama tersebut, Hind dan Hindustan, menjadi populer baik di India maupun di luar India, dan khususnya di kalangan komunitas Muslim dan negara-negara Islam setelah penaklukan India utara oleh penguasa Muslim pada awal periode abad pertengahan dan terbentuknya Kesultanan Delhi.

Sebagaimana terlihat dari teks Persia abad ke-10 Hudud al-Alam dan teks-teks sebelumnya, meskipun pada tahap awal penggunaannya terbatas pada wilayah tertentu, selanjutnya nama Hindustan digunakan untuk menyebut seluruh India.

Orang-orang Eropa yang mengikuti Persia dan Mughal serta membuka pos perdagangan dan koloni mereka melanjutkan praktik penggunaan nama Hindustan untuk tujuan resmi yang merujuk pada tanah dan masyarakat serta budayanya.

Tianzhu

Tianzhu adalah nama yang digunakan untuk menunjukkan India dalam kronik Tiongkok kuno. Nama tersebut mungkin merupakan varian dari bahasa Persia Hindu atau Sindhu yang ditransliterasikan ke dalam bahasa Tiongkok sebagai Tianzhu. Nama lain India yang muncul dalam teks Tiongkok kuno adalah Yuandu, Tiandu, Yinteja, Wutianzhu, dan Indaka.

Sementara itu dalam bahasa Jepang, Tianzhy menjadi Tenjiku, dan dalam bahasa Korea menjadi Cheonchuk. Bagi orang Tionghoa kuno, Tianzhu adalah negeri dengan lima wilayah (Wu Yin), yang terletak di sebelah barat dan terdiri dari wilayah tengah yang dikelilingi oleh empat wilayah di empat penjuru.

Hodu

Hodu atau Hoddu adalah nama Ibrani untuk India, yang disebutkan dalam Kitab Ester Perjanjian Lama. Disebutkan bahwa Raja Xerxes memerintah 127 provinsi dari Hodu di timur hingga Ethiopia di barat. Kata itu juga kemungkinan berasal dari bahasa Sansekerta Sindhu saja. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top