Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sebagian Ilmuwan Anggap Remeh Ancaman Malapetakan Akibat Iklim Termasuk Kebinasaan Manusia

Foto : Istimewa

Masyarakat di Pakistan mengungsi akibat bencana banjir.

A   A   A   Pengaturan Font

CAMBRIDGE - Penelitian terbaru menyebutkan, malapetaka sebagai akibat perubahan iklim, termasuk kebinasaan umat manusia, tidak dipandang cukup serius para ilmuwan.Para penulis studi itu mengatakan, konsekuensi pemanasan yang lebih ekstrem "kurang dijelajahi padahal itu berbahaya".

Akibat pemanasan global masih bisa terjadi jika tiada aksi ditempuh.Mereka berpendapat dunia kini perlu bersiap atas kemungkinan yang mereka istilahkan "tamatnya bumi akibat iklim". Para penyusun kajian ingin agar para ilmuwan PBB menginvestigasi risiko perubahan yang berujung pada malapetaka.

Menurut analisis ini, upaya paling dekat untuk memahami secara langsung mengenai bagaimana perubahan iklim bisa berujung ke malapetaka global justru mengemuka dari buku-buku sains populer, seperti The Uninhabitable Earth, bukannya dari riset ilmiah arus utama.

Seperti dikutip dari BBC, dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan bidang iklim lebih banyak mengkaji dampak pemanasan 1,5 derajat Celsius atau 2 derajat Celsius, di atas suhu pada 1850 lampau, sebelum era industrialisasi dimulai.

Kajian-kajian ini memperlihatkan bahwa menjaga suhu dekat dengan taraf tersebut, abad ini akan menaruh beban berat pada ekonomi global. Namun, kajian itu tidak menggambarkan akhir dari umat manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top