Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kurikulum Merdeka

SD Perdana Sukamara Dorong Siswa Berwawasan Luas

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

MEDIA BRIEFING l (Kanan ke kiri) Head of Implementation Putera Sampoerna Foundation (PSF), Agastya Yogaswara, Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara, Krisdiana, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, Abu Thalib, serta perwakilan PT Sampoerna Agro, dalam Media Briefing, di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Kamis (20/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara, Krisdiana, mengatakan, pihaknya mendorong siswa berwawasan luas. Hal tersebut merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

"Dengan Kurikulum Merdeka, guru ditantang melakukan perubahan. Dengan demikian, anak tidak hanya tahu lingkungan sekitarnya saja, tapi juga hal-hal global," ujar Krisdiana, dalam Media Briefing, di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Kamis (20/6).

Dia mengatakan, Kurikulum Merdeka memberikan dampak luar biasa terhadap siswa melalui Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Siswa juga diarahkan untuk mengenal permasalahan di lingkungan sekitar sekolah.

"Awalnya saya berpikir guru dengan pengalaman banyak dan ada di kota yang bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Sedangkan bagaimana kami yang di pedalaman. Untungnya ada Putera Sampoerna Foundation (PSF) menerangkan Kurikulum Merdeka menyesuaikan kondisi sekolah," jelasnya.

Minat Bakat

Krisdiana mengungkapkan, pihaknya juga berupaya menggali minat dan bakat siswa. Terkait hal tersebut pihaknya didukung PSF serta PT. Sampoerna Agro untuk melakulan pemetaan minat dan bakat siswa.

Dia menyebut, ada tiga kegiatan minat bakat siswa yaitu sains eksperimen, english club, serta seni tari tradisional dan modern. Karya-karya para siswa kemudian ditampilkan dalam kegiatan Festival dan Pameran Siswa. "Setelah diterapkan dan berhasil membawa anak-anak ke tingkat belajar lebih bersemangat dan prestasi meningkat, kemudian kami mengajak banyak sekolah untuk terlibat," ucapnya.

Head of Implementation PSF, Agastya Yogaswara, menuturkan, salah satu program pendampingan di SD Perdana yaitu pengembangan ekstrakurikuler. Menurutnya, selama ini ekstrakurikuler mulai kehilangan makna karena tidak dinilai dan hanya sebatas mengisi waktu siswa saja.

"Kita kembalikan kegiatan jadi intra dan ekstra dengan melihat minat siswa apa. Guru mencoba mengorganisir minat siswa agar menghasilkan siswa yang diharapkan orang tua serta memiliki IQ dan EQ yang sesuai," ucapnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, Abu Thalib, mengapresiasi PSF yang sudah mengimbaskan pelatihan kepada lebih dari 700 guru atau sekitar 50 persen guru di Sukamara. Dia memastikan pihaknya akan mendukung keberlanjutan program.

"Kalau ada perubahan yang harus kita anggarkan bisa kita lakukan. Kita kurangi pembelanjaan modal agar bisa lebih fokus ke peningkatan mutu," tuturnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top