Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Save the Children: "20 Juta Anak Eropa Hidup dalam Kemiskinan"

Foto : dw/dpa/picture alliance/Jens Büttner
A   A   A   Pengaturan Font

Lembaga bantuan ini menyebut, bersumber pada data tambahan yang diberikan oleh 14 negara Eropa sepanjang Oktober hingga Desember 2022, lonjakan harga pangan seperti susu, sereal dan minyak goreng akibat invasi Russia ke Ukraina memperparah situasi. Keluarga berpenghasilan rendah dan menengah yang terutama sangat rentan terdampak kenaikan harga.

Anak-anak berlatar belakang migran, pengungsi, pencari suaka, anak tanpa dokumen dan pendamping menjadi pihak yang paling terpukul, ungkap laporan tersebut. Mereka yang tinggal dengan orang tua tunggal, keluarga besar yang kurang beruntung, anak penyandang disabilitas, dan anak dari etnis minoritas juga berisiko tinggi terlilit kemiskinan.

Direktur Save the Children Eropa, Ylva Sperling, menegaskan bahwa semestinya tidak ada anak yang berangkat ke sekolah dalam keadaan lapar, tinggal di rumah tanpa pemanas atau mengkhawatirkan pekerjaan orang tua mereka dari ancaman PHK.

"Namun, dampak dari banyak krisis di Eropa menjadikan, memasak makanan atau memanaskan rumah bukan lagi menjadi prioritas bagi banyak keluarga, dan ini membuat anak-anak kehilangan pemenuhan kebutuhan pokok yang mereka perlukan untuk perkembangan dan kesejahteraan mereka," kata Sperling.

"Sekarang, adalah waktunya mengambil keputusan berani dan menyiapkan pendanaan strategis untuk mempercepat perluasan perlindungan bagi generasi anak saat ini hingga generasi mendatang, untuk mencegah terpuruknya mereka ke dalam dampak krisis," pungkas dia. DW/DPA/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top