Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cagar Alam Pangandaran

Satu Pulau Banyak Cerita

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Gua-gua itu yang lebih mirip sebagai bungker persembunyian tentara Jepang tidak juga memiliki lorong-lorong yang panjang seperti gua Belanda. Hanya bagian utama, seperti ruang tamu, dan bagian dalam sebuah ruangan yang berfungsi sebagai kamar tidur.

Sayang, keberadaan gua Jepang itu kurang diperhatikan pengelola. Coretan tangan jahil dengan menggunakan cat semprot nampak di dinding gua tersebut. Setidaknya ada dua gua Jepang yang saling berdekatan. Satu masih bisa dimasuki, satunya lagi pintunya tertutup runtuhan karang. Kedua gua menghadap Samudra Hindia.

Gua Jepang yang terdekat ditemui tidak jauh dari pintu masuk cagar alam. Kondisinya lebih terawat, bahkan terdapat prasasti terkait sejarah gua tersebut.

Selain gua buatan, ternyata ada juga gua alami yang disebut pengelola dengan nama Gua Miring, Gua Parat, dan Gua Panggung. Gua-gua tersebut diyakini masyarakat setempat sebagai persembunyian leluhur atau tokoh zaman dahulu yang juga ikut perang kemerdekaan atau penyebaran ajaran Islam di Jabar, khususnya kawasan Pangandaran.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top