Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengaturan Skor Bola - Vigit Waluyo Diperiksa soal Promosi PS Mojokerto

Satgas Antimafia Bola Tangkap Staf Direktur Perwasitan PSSI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengungkap secara menyeluruh kasus pengaturan skor pertandingan sepakbola, seorang staf Direktur Perwasitan PSSI berinisial ML ditangkap.

JAKARTA - Satuan Tugas Antimafia Bola Polri menangkap ML, seorang staf Direktur Perwasitan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Senin (14/1) malam. Penyidik mengetahui ML berperan mengatur jalannya pertandingan, khususnya terkait pengaturan laga klub Liga 2 Persibara Banjarnegara.

"Saat ini ML sedang diperiksa penyidik Satgas Antimafia Bola. Jadi intinya ML alias BM ini dia adalah staf direktur perwasitan PSSI," kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/1).

Menurut Argo, ML ini mengatur pertandingan mulai dari penambahan waktu, pemberian kartu kuning, merah. Semua dia yang mengatur. ML merupakan orang yang cukup lama bergabung dalam kepengurusan PSSI. Saat ini penyidik sedang mendalami, sedang dibuat BAP.

Argo menambahkan ML menjadi salah satu orang yang ditemui wasit Liga 3 Nurul Safarid yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kepolisian. Sejak skandal pengaturan pertandingan bergulir pada medio Desember 2018, Satgas Antimafia Bola telah menetapkan sejumlah tersangka.

Aliran Dana

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Penyidik Polri mendalami keterlibatan tersangka Vigit Waluyo, pengelola klub Liga 2 PS Mojokerto Putra terkait promosi PS Mojokerto Putra dari Liga 3 ke Liga 2. Penyidik juga menelusuri adanya aliran dana sebesar 115 juta rupiah sebagai imbalan untuk memenangkan PS Mojokerto agar masuk ke Liga 2.

"Yang bersangkutan dimintai keterangan lebih lanjut terkait match fixing PS Mojokerto dari Liga 3 ke Liga 2," kata Brigjen Dedi.

Sementara itu, kuasa hukum mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani, Boyamin Saiman, mengungkap adanya upaya mafia pengaturan skor sepak bola mencatut nama anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Condro Kirono.

"Priyanto, salah satu tersangka yang sudah ditangkap Satgas Mafia Bola Polri saat berkomunikasi dengan Lasmi Indaryani sempat membawa-bawa nama Pak Condro," kata Boyamin.

Dalam salah satu komunikasi Lasmi melalui Whatsapp, kata Boyamin, Priyanto pernah menunjukkan foto anggota Exco Johar Lin Eng saat berfoto dengan Condro yang juga Kapolda Jawa Tengah itu. Dalam pembicaran itu, Priyanto "menjual" nama Condro Kirono untuk meyakinkan kliennya.

"Pelaku ini mencoba meyakinkan kalau ada jenderal yang siap mendukung. Saya yakin nama Pak Condro dicatut oleh mafia bola ini," katanya.

Adapun Lasmi sendiri mengenal Priyanto dari Johar Lin Eng. Boyamin menjelaskan Johar mengenalkan Priyanto dengan pesan kalau yang bersangkutan bisa membantu berkaitan dengan persoalan pertandingan.

Atas kondisi yang diungkapkan kliennya itu, dia mengharapkan Irjen Pol Condro Kirono sebagai anggota Exco PSSI ikut tegas dalam membantu mengungkap mafia bola ini. "Kami harap Pak Kapolda ikut dalam upaya 'bersih-bersih' PSSI. Misalnya pak Kapolda bisa menjadi saksi atau melaporkan orang-orang yang mencatut namanya," katanya.

Boyamin menambahkan kliennya sudah ditetapkan sebagai saksi yang turut bekerja sama untuk mengungkap terjadinya suatu tindak pidana atau whistle blower. "Polisi sudah memastikan Lasmi sebagai pelapor tidak akan ikut dipidana," katanya.

SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top