Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sastra Masuk Kurikulum Merdeka Tingkatkan Literasi Siswa

Foto : muhamad marup

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), dalam Peluncuran Program Sastra Masuk Kurikulum, di Jakarta, Senin (20/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memasukan sastra ke dalam Kurikulum Merdeka. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi siswa.

"Sastra masuk kurikulum menandai keseriusan kami dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi peserta didik yang jadi tujuan utama Merdeka Belajar," ujar Mendikbudristek, Nadiem Makarim, dalam Peluncuran Program Sastra Masuk Kurikulum, di Jakarta, Senin (20/5).

Nadiem mengatakan, sastra dalam pelajaran sudah terjadi di sebagian kelas, tapi terbatas di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembahasannya hanya sekilas dan tidak sampai pendalaman pembacaan kritis.

Dia menyebut, berdasarkan kondisi tersebut pihaknya mendorong guru untuk memanfaatkan karya sastra yang sudah dikurasi sebagai bahan ajar berbagai mata pelajaran. Guru perlu mendampingi proses pembacaan yang dilakukan murid sehingga bisa menggali nilai karya sastra.

"Keindahan dalam literasi dan sastra adalah tidak ada jawaban yang pasti, jawabannya ada proses itu sendiri. Sehingga ini akan berdampak secara spesial pada pemikiran kritis anak-anak kita," jelasnya.

Nadiem menambahkan, karya sastra juga bisa digunakan sekolah untuk materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan. Siswa bisa tampil membacakan karya atau pementasan dialog dari karya sastra tersebut.

"Kegiatan seperti ini akan meningkatkan kreativitas peserta didik dan membangun kepercayaan diri mereka. Saat ini kami memberikan rekomendasi buku sastra yang bisa digunakan dalam pembelajaran, karya yang dipilih itu sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.

Proses Kurasi

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengungkapkan, Kurikulum Merdeka memasukan sastra ke dalam jam pelajaran di sekolah. Bentuknya adalah kokurikuler yang masuk dalam pembelajaran.

Dia menerangkan sudah ada 177 buku yang disiapkan untuk dapat dipakai di sekolah. 177 karya sastra ini mulai dari novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi. "Ini menjadi panduan, yang dapat dipilih sekolah jadi tidak wajib semua buku mau diambil begitu ya," terangnya.

Penulis sastra, Eka Kurniawan dipilih sebagai kurator pemilihan buku sastra untuk jenjang Dasar hingga Menengah. Dua menerangkan proses kurasi buku ini telah dilakukan selama satu tahun terakhir.

"Ini proses yang kita kumpulkan daftar bukunya, dibantu dengan guru-guru juga berdasarkan tahun, genre, tema yang sesuai dengan masing-masing jenjang," tuturnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top