Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Filipina I Presiden Duterte Akan Mendaftar Sebagai Cawapres pada Senin

Sara Duterte Umumkan Pencalonan Sebagai Wapres

Foto : AFP/Manman Dejeto

Calon Wapres l Sara Duterte (tengah) berjalan bersama staf kantor wali kota di Kota Davao, Filipina, pada Selasa (9/11) pekan lalu. Pada Sabtu (13/11), Sara Duterte menyatakan bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai wapres Filipina pada pemilu 2022 mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Putri dari Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yaitu Sara Duterte-Carpio, pada Sabtu (13/11) mendaftarkan diri bagi mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan umum 2022.

"Kami konfirmasikan bahwa Sara Duterte, melalui perwakilannya, telah mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden yang diusung Partai Lakas-CMD," kata juru bicara Sara yang bernama Christina Frasco.

Sara, 43 tahun, sebenarnya amat dijagokan dalam jajak pendapat bagi memilih presiden. Namun pada Oktober lalu ia tidak mendaftarkan diri sebagai capres dan malah memilih untuk mencalonkan diri kembali sebagai wali kota di Davao.

Pada 9 November lalu, Sara mundur dari pencalonan wali kota dan bergabung dengan partai Lakas-CMD. Adik laki-lakinya yaitu Sebastian Duterte, juga mundur dari pencalonannya kembali sebagai wakil wali kota dan kemungkinan ia adalah pengganti saudara perempuannya dalam pemilihan wali kota.

Pencalonan Sara ini mengakhiri spekulasi bahwa ia akan mengincar kursi jabatan sebagai presiden di Filipina, dan segera setelah Sara mengumumkan rencananya, partai pengusung Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, Partido Federal ng Pilipinas, menyatakan bahwa mereka akan mengajukan Sara sebagai sebagai calon wapres mereka yang akan mendampingi Bongbong Marcos yang maju sebagai capres pada pemilu 2022 mendatang.

Berkat dukungan dari keluarga Marcos, Rodrigo Duterte berhasil memenangkan kursi kepresidenan pada pilpres 2016. Saat itu Bongbong Marcos Jr mencalonkan diri sebagai wakil presiden tetapi kemudian ia kalah dalam pemilu.

Di Filipina, presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah, sebagai bagian dari pengawasan dan keseimbangan pemerintah. Wakil Presiden Duterte adalah Leni Robredo, yang mengalahkan Marcos dan merupakan kandidat presiden koalisi oposisi utama untuk pilpres yang digelar pada 9 Mei 2022.

Menyikapi perkembangan suhu politik yang makin memanas, Renato Reyes Jr, Sekretaris Jenderal Bayan atau Aliansi Patriotik Baru yang merupakan sekelompok organisasi berhaluan kiri di Filipina, menantang aliansi potensial dari dinasti politik di Filipina.

"Tandem Marcos-Duterte adalah puncak politik elite. Tandem ini memiliki tujuan yang paling mementingkan diri sendiri yaitu pemulihan nama baik Marcos dan perlindungan bagi Rodrigo Duterte yang akan mundur karena tak boleh menjabat lagi sebagai presiden," cuit Reyes di media sosial.

"Tandem ini hanya akan melayani kepentingan sempit keluarga dinasti mereka. Kami akan melawan," imbuh dia.

Perubahan Haluan

Menambah keriuhan politik pada Sabtu, ajudan presiden yang bernama Martin Andanar mengumumkan bahwa bahwa Presiden Rodrigo Duterte akan mendaftarkan pencalonan dirinya sebagai wakil presiden dalam pemilu tahun depan.

"Presiden (Duterte) akan datang ke Komisi Pemilihan Umum pada Senin (15/11) untuk mengajukan pencalonannya sebagai wakil presiden," kata Andanar.

Jika Duterte benar mendaftarkan diri, maka akan terjadi perubahan haluan karena pada Oktober lalu ia menyatakan akan pensiun dari politik setelah masa jabatannya berakhir.

Selain itu jika Duterte benar-benar akan ikut pemilu untuk maju sebagai cawapres, langkah ini akan mempengaruhi pendirian Sara yang sebelumnya mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri untuk jabatan presiden maupun wakil presiden jika ayahnya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.AFP/RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top