Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembunuhan Berencana l Tidak Jadi Beli Senpi Karena Uang Tak Cukup

Santet hingga Senpi Direncanakan untuk Membunuh Edi

Foto : ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

GELAR PERKARA l Direskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologis kasus pembunuhan suami dan anak tiri oleh seorang istri muda di Polda Metro Jaya, Senin (2/9). Otak pembunuhan AK dihadirkan bersama dua pembunuh bayaran yang didatangkan dari Lampung. Direskrimum Kombespol Suyudi Ario Seto menguraikan awal mula AK terlilit utang di bank.

A   A   A   Pengaturan Font

Dikatakan Suyudi, AK Aulia menggerus 30 butir obat Vandres lalu dicampur pada jus tomat untuk Edi dan Dana. Selain itu, gerusan obat Vandres juga dicapur pada wiski untuk Dana.

Seusai Edi lelap, Aulia memanggil dua eksekutor asal Lampung yakni Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid. Oleh bantuan kedua eksekutor itu, AK membekap mulut Edi menggunakan kain yang dicampur dengan alkohol.

Sementara itu, Sahid memegang perut dan kaki Edi. Hal itu dilakukan karena Edi sempat memberontak dan mencakar Aulia.

Pukul 23.00 WIB, Dana tiba di rumah tersebut sekitar pukul 23.00 WIB. Sebelum naik ke lantai atas, Dana sempat menenggak jus oplosan tersebut. Di lantai atas, Dana bertemu dengan Kelvin yang sudah menyiapkan wiski yang telah dicampur gerusan obat Vandres. Dana pun larut dalam mabuk karena pengaruh wiski.

Suyudi menjelaskan, Kelvin langsung membekap Dana dengan kain kuning yang telah dicampur alkohol. Di saat itu juga, Aulia membantu memegang tangan Dana. Sementara itu, Sahid memegang perut Dana dan Agus memegang kaki Dana. Selanjutnya, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, jasad anak dan ayah tersebut dibawa dalam sebuah mobil dan dibakar di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat (25/8). jon/P-6

Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top