Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembunuhan Berencana l Tidak Jadi Beli Senpi Karena Uang Tak Cukup

Santet hingga Senpi Direncanakan untuk Membunuh Edi

Foto : ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

GELAR PERKARA l Direskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologis kasus pembunuhan suami dan anak tiri oleh seorang istri muda di Polda Metro Jaya, Senin (2/9). Otak pembunuhan AK dihadirkan bersama dua pembunuh bayaran yang didatangkan dari Lampung. Direskrimum Kombespol Suyudi Ario Seto menguraikan awal mula AK terlilit utang di bank.

A   A   A   Pengaturan Font

"Dia mempunyai uang senilai 35 juta rupiah untuk membeli senpi. Uangnya kurang, harga senpinya 50 juta. Akhirnya tidak jadi menembak suaminya karena biayanya mahal," sambungnya.

Argo menyebut, Aulia kembali pada rencana semula yaitu membunuh Edi dengan cara dibakar. "Akhirnya terpikirkan kembali untuk menghabisi dengan membakar. Itu sudah direncanakan dari awal juga. Dia tidak sendiri, dibantu Kelvin alias KV, dua tersangka dari Lampung, juga ada orang lain yang ikut serta dalam pembunuhan tersebut," imbuh Argo.

Dililit Utang

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto, mengatakan tersangka AK dililit utang sebesar 10 miliar di dua bank.

"Aulia berutang senilai 2,5 miliar rupiah di bank pertama. Pada bank lainnya, istri muda Edi itu berutang senilai 7,5 miliar rupiah," ujar Suyudi.

Suyudi menjelaskan, sebagai jaminan utang, AK memilih rumah di kawasan Lebak Bulus. Selain itu, usaha cuci mobil juga ikut menjadi jaminan.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top