Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sangat Mengkhawatirkan! Tiongkok Terancam 'Kiamat' Air Akibat Bencana Mengerikan Ini Terjadi

Foto : China Daily

Kekeringan di Danau Poyang, Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

Ketinggian air di Danau Poyang, danau air tawar terbesar di Tiongkok, terus menurun akibat cuaca panas berkepanjangan dan curah hujan yang rendah, menurut pihak berwenang setempat.

Dilansir dari Xinhua, Pusat Pemantauan Hidrologi Provinsi Jiangxi mengatakan, ketinggian air di stasiun hidrologi Xingzi yang menjadi landmark danau itu surut menjadi 7,99 meter pada Selasa pagi, turun sekitar 4 meter dalam 31 hari terakhir. Tahun ini, danau tersebut memasuki musim kemarau pada 6 Agustus, tanggal paling awal sejak pencatatan dimulai pada 1951 silam.

"Ketinggian air Poyang turun dari 12 meter menjadi 8 meter hanya dalam 31 hari. Ini secara historis jarang terjadi," catat pusat tersebut, dikutip dari China Daily, Kamis (8/9).

Ini 115 hari lebih awal dari biasanya dan juga memecahkan rekor sebelumnya pada 30 November, yang ditetapkan pada 2019, sebanyak 85 hari.

Jiangxi telah menerima rata-rata 132,2 milimeter hujan sejak Juli, 57 persen lebih rendah dari rata-rata dan rekor terendah untuk periode tersebut. Panas yang terus menerus menghasilkan tingkat penguapan rata-rata 329 mm di seluruh provinsi.

Akibatnya, permukaan airnya menyusut hingga seluas 291 kilometer persegi, atau 10 persen dari ukuran biasanya. Volume air di danau juga hanya sekitar 10 persen dari jumlah normal.

"Temperatur yang tinggi secara konsisten, curah hujan yang rendah dan penurunan yang signifikan dalam pengosongan air ke Poyang harus disalahkan," tutur pusat pemantauan tersebut.

Stasiun pemantauan di lima sungai besar yang bermuara di Poyang telah melaporkan penurunan limpasan 30 hingga 80 persen sejak Juli. Situasi telah diperburuk sejak pertengahan Agustus, kata pusat itu, seraya menambahkan bahwa danau itu juga menerima lebih sedikit air dari Sungai Yangtze.

Upaya penanggulangan kekeringan telah dimulai karena permukaan air Poyang diperkirakan akan semakin menurun akibat gelombang panas dan cuaca kering dalam beberapa minggu mendatang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top