Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 24 Jul 2023, 00:01 WIB

Sampah di IKN Diolah melalui Ekonomi Sirkular

Direktur Transformasi Hijau OIKN, Agus Gunawan - Untuk beberapa limbah padat dan cair yang sudah terbentuk, nantinya didaur ulang dengan menggunakan beberapa teknologi yang sudah diperkenalkan ataupun dengan konsep ekonomi sirkular (circular economy).

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menerapkan pengelolaan limbah dan sampah melalui ekonomi sirkular dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan ekonomi sirkular maka limbah dan sampah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.

"Untuk beberapa limbah padat dan cair yang sudah terbentuk, nantinya didaur ulang dengan menggunakan beberapa teknologi yang sudah diperkenalkan ataupun dengan konsep ekonomi sirkular (circular economy)," ujar Direktur Transformasi Hijau OIKN, Agus Gunawan, dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Minggu (23/7).

Seperti dikutip dari Antara, Agus mengatakan di satu sisi ada yang menghasilkan limbah maka di tempat lain pasti akan ada yang membutuhkan limbah atau sampah itu. "Inilah fungsinya ekonomi sirkular, dan itu akan menjadi tujuan akhir untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar serta berdampak bagi perekonomian nasional," katanya.

Sebagai informasi, ekonomi sirkular merupakan konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.

Pengelolaan limbah dan sampah di IKN Nusantara akan lebih cerdas dibandingkan kota-kota lainnya. Sebelum sampah atau limbah itu terbentuk maka sudah diminimalisir agar jangan sampai sampah atau limbah itu terbentuk dulu. OIKN lebih bijaksana dalam pencegahan sehingga sampah yang terbentuk tidak akan banyak di IKN.

Agus mengatakan sebagian besar sampah dan limbah yang ditimbulkan kemungkinan dari masyarakat yang ada di IKN, khususnya dari ASN yang tinggal di sana. Oleh karena itu, OIKN akan menyosialisasikan dan mengajak ASN yang tinggal di IKN Nusantara untuk menjalankan gaya hidup ramah lingkungan atau green lifestyle.

"Itu sebabnya menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk nantinya menyosialisasikan kepada seluruh ASN di IKN Nusantara agar mereka tidak banyak menimbulkan sampah dan limbah. Contoh yang paling gampang, kalau belanja ke toko atau pasar membawa kantung belanja sendiri. Hal ini yang kami sosialisasikan ke warga IKN Nusantara. Pengelolaan limbah dan sampah di IKN ini membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk ASN dan warga yang tinggal di IKN Nusantara," katanya.

Bekerja Sama

Terkait dengan sistem pengelolaan sampah dan limbah di IKN, OIKN bekerja sama dengan institusi-institusi dan dinas teknis terkait.

"Sistem yang akan dibangun tentu saja kami akan memperhatikan beberapa sistem yang sudah dibangun oleh kementerian atau dinas teknis terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dan dinas lingkungan hidup setempat sehingga memperkaya dalam pelaksanaannya. OIKN sebagai institusi baru perlu bekerja sama dengan institusi-institusi tersebut," kata Agus.

Selain itu, Agus mengatakan OIKN siap mengaplikasikan pengelolaan air hujan dan daur ulang air bekas wudu untuk kebutuhan air baku di IKN Nusantara.

"Kita siap mengaplikasikan pengelolaan air hujan dan limpasan air hujan yang cerdas, jadi nanti akan ada pemantauan berapa curah hujan yang turun di IKN Nusantara," ujar Agus.

Agus mengatakan pengelolaan air hujan ini akan diperuntukkan pemanfaatannya untuk sejumlah kebutuhan.

"Limpasan air hujan juga dapat dimanfaatkan, kalau kita melihat di kantor atau rumah itu limpasan air hujan dibiarkan mengalir begitu saja sehingga tidak benar-benar termanfaatkan dengan baik, padahal ini bisa dimanfaatkan dengan disimpan dan kemudian nantinya dipanen dan digunakan ketika menghadapi musim kemarau," kata Agus.

Dengan demikian, lanjutnya, pemanfaatan air hujan dan limpasannya ini dapat dioptimalkan. Hal ini tentunya membutuhkan sistem untuk mengaturnya. Dengan sistem pengelolaan yang baik, nantinya air hujan dapat dimanfaatkan baik untuk kebutuhan pendingin di gedung-gedung, pengisian ulang air tanah, atau didaur ulang lagi.

Agus mengatakan OIKN nantinya siap memperkenalkan upaya daur ulang air bekas wudu atau istilahnya sebagai grey water di mana air tersebut sudah digunakan sekali dan belum terlalu kotor, tetapi bukan untuk kebutuhan air minum dan MCK (mandi, cuci, kakus/buang air).

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.