Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Salju Dapat Menyerap Suara

A   A   A   Pengaturan Font

Salju yang berupa kristal permukaannya menciptakan permukaan dari bermacam segi menciptakan warna putih dari cahaya yang dipantulkan. Hampir semua cahaya yang tampak mengenai permukaan salju, sebenarnya dipantulkan kembali tanpa preferensi khusus untuk satu warna, meski yang dominan kemudian warna putih dan biru.

Salju yang bersih memantulkan sebagian besar sinar matahari, menciptakan tampilan putih. Berapa banyak sinar matahari yang dipantulkan oleh kantong salju ke atmosfer, dicirikan sebagai albedo salju atau tingkat reflektivitas cahaya.

National Snow and Ice Data Center (NSIDC), Amerika Serikat menyebutkan, selain tampak biru terutama pada sisi dalam, beberapa partikel juga dapat mengubah warna salju. Partikel debu dan jelaga, misalnya, dapat mengubah warna putih menjadi warna lain.

Air kaya zat besi yang bocor dari Taylor Glacier Antartika menghasilkan warna merah tua Blood Falls. Selain itu studi di Pegunungan Colorado San Juan barat daya menunjukkan, lapisan debu di permukaan kantong salju dapat mempersingkat durasi penutupan salju dari 21 menjadi 51 hari.

Sebaliknya, peningkatan suhu udara sebesar 2 hingga 4 derajat Celcius akan mempersingkat durasi penutupan salju hanya 5 hingga 18 hari. Lapisan debu bisa terkubur di kantong salju, saat badai datang lapisan ini tertutup oleh salju bersih di atasnya. Lapisan ini, selain membuat gelap warna salju juga mempercepat proses pencairan.

NSIDC menyebutkan selain menyerap dan memantulkan cahaya, salju juga menyerap suara. Orang sering merasakan suara berubah setelah salju turun. Ketika tanah memiliki lapisan tebal salju yang segar dan lembut, gelombang suara dengan mudah terserap di permukaan salju.

Namun, seiring waktu ketika salju menjadi halus dan keras. Permukaan akan memantulkan gelombang suara. Suara akan tampak lebih jelas dan bergerak lebih jauh dalam keadaan ini.

Bisa Berderit

Ternyata salju juga bisa berderit. Lapisan salju terdiri dari banyak butiran es kecil yang dikelilingi udara. Saat orang menginjaknya, akan memampatkan butiran Kristal, sehingga terjadi gesekan satu sama lain. Uniknya, semakin rendah suhunya, semakin besar gesekan antarbutir es.

Saat musim dingin, salju adalah penyekat yang baik. Beberapa hewan menggali goa salju untuk berhibernasi selama musim dingin. Salju memerangkap udara sebesar 90 hingga 95 persen.

Karena udara di dalam hampir tidak bisa bergerak, perpindahan panas sangat berkurang, sehingga suhunya lebih hangat daripada di permukaan tanah. Banyak hewan memanfaatkan suhu salju penyekat untuk berhibernasi selama musim dingin.

"Salju merupakan penyekat yang baik. Seperti penyekat pada langit-langit rumah, sehingga memperlambat aliran panas dari tanah yang hangat ke udara dingin di atasnya," tulis NSIDC pada laman resminya.

Temperatur permukaan salju diatur oleh temperatur udara di atas. Semakin dingin udara di atas, semakin dingin lapisan salju di dekat permukaan, terutama pada kedalaman 30 hingga 45 cm. Sementara itu, salju di dekat permukaan tanah, lebih hangat karena panas sisa musim panas yang masih tersimpan. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top