
Saham Melonjak, Alibaba Perluas Ambisi di Dunia AI
Alibaba memperluas ambisinya dalam dunia AI dengan menetapkan Artificial General Intelligence (AGI).
Foto: Business InsiderJAKARTA - Alibaba memperluas ambisinya dalam dunia kecerdasan buatan (AI) dengan menetapkan Artificial General Intelligence (AGI) sebagai prioritas utama.
CEO Alibaba, Eddie Wu, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan model AI yang melampaui batas kecerdasan yang ada.
"Kami bermaksud untuk terus mengembangkan model yang memperluas batasan kecerdasan," ujar Wu pada Kamis, seraya menyebut AGI sebagai tujuan utama dan pertama perusahaan.
AGI merupakan teknologi AI yang mampu meniru kecerdasan manusia hingga bisa menyelesaikan tugas-tugas kognitif kompleks yang membutuhkan logika dan penalaran. Beberapa perusahaan berbasis di AS seperti OpenAI, Google, Meta, dan Microsoft juga tengah berupaya mencapai AGI.
CEO SoftBank, Masayoshi Son, bahkan memperkirakan AGI bisa hadir lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, yaitu dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Pernyataan Wu disampaikan setelah Alibaba mengumumkan hasil keuangan yang positif. Pada kuartal yang berakhir Desember 2024, Alibaba mencatat kenaikan pendapatan sebesar 8%, mencapai 280,2 miliar yuan ($38,6 miliar). Sementara itu, laba bersihnya naik menjadi 48,9 miliar yuan, melampaui ekspektasi analis.
Wu menilai pencapaian AGI berpotensi memberikan nilai bisnis yang sangat besar. Ia mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa AGI dapat menggantikan atau mencapai 80% kemampuan manusia, di mana sekitar 50% dari PDB global berasal dari upah pekerja kerah biru dan kerah putih.
"Jika AGI dapat tercapai, maka hal itu dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam hal restrukturisasi industri di seluruh dunia. Hal itu dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap atau bahkan menggantikan 50% PDB global," tambahnya.
Untuk mempercepat pengembangan AI dan AGI, Alibaba mengumumkan rencana investasi 380 miliar yuan (53 miliar dollar AS) dalam infrastruktur komputasi awan dan AI selama tiga tahun ke depan. Langkah ini menempatkan Alibaba dalam persaingan global yang semakin ketat untuk meraih supremasi AI.
Perusahaan teknologi Tiongkok tengah menjadi sorotan, terutama setelah kebangkitan DeepSeek, startup AI yang baru-baru ini merilis model AI canggih dengan harga lebih kompetitif. Perkembangan ini menarik perhatian investor terhadap potensi besar perusahaan teknologi Tiongkok di bidang AI, terutama di tengah investasi besar-besaran di Barat.
Dorongan dari sektor AI dan kerja sama Alibaba dengan Apple dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam iPhone di Tiongkok telah mendorong saham Alibaba yang tercatat di AS naik hingga 70% tahun ini.
Lonjakan ini menjadi titik balik besar setelah bertahun-tahun Alibaba berada dalam tekanan akibat regulasi ketat dari pemerintah Beijing. Namun, situasi tampaknya mulai berubah setelah Presiden Xi Jinping bertemu dengan para pemimpin teknologi terkemuka Tiongkok, termasuk Jack Ma, pekan lalu.
Pertemuan ini dipandang sebagai sinyal bahwa tindakan keras terhadap sektor teknologi telah mereda, seiring dengan upaya pemerintah Tiongkok untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sempat terganggu akibat pandemi, regulasi ketat, dan krisis real estat.
- Baca Juga: Produksi Madu Di Aceh Menurun
- Baca Juga: Kelola Dividen BUMN, Pembagian ke Danantara Masih Dihitung
Namun, setelah kenaikan signifikan, saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong mengalami penurunan 2,5% pada Senin siang, di tengah tekanan lebih luas yang dihadapi pasar Asia akibat kerugian tajam di Wall Street pada hari Jumat sebelumnya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Paundra Zakirulloh
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Beri Pilihan yang Luas, Living World Grand Wisata Hadir 250 Tenant