Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saatnya Pilih Saham yang Bisa Memberi Cuan, IHSG Diprediksi Naik Didukung Tenaga Kerja AS yang Kuat

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diprediksi naik didukung data tenaga kerja Amerika Serikat yang kuat.

IHSG dibuka menguat 7,65 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.092,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,43 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.009,23

"Untuk hari ini, IHSG memiliki sentimen positif untuk bergerak menguat. Sektor komoditas akan bergerak rebound ditopang oleh rilis data tenaga kerja AS yang kuat," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Selain itu, China kemarin merilis angka ekspor yang naik 18 persen (yoy), lebih tinggi dari konsensus 15 persen (yoy). Hal itu menunjukkan bahwa permintaan ekonomi global masih cukup kokoh.

Di sisi lain, pelaku pasar pada pekan ini menantikan rilis inflasi AS Juli pada Rabu (10/8). Berdasarkan konsensus, inflasi diperkirakan turun ke 8,7 persen (yoy) dari 9,1 persen pada Juni, disebabkan oleh tren turunnya harga minyak global.

Sementara itu, bursa saham AS bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan lalu. Pelaku pasar nampaknya mencerna negatif rilis data NFP.

Pada Juli terdapat penambahan 528 ribu tenaga kerja, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi konsensus yang hanya sebesar 258 ribu tenaga kerja.

Meskipun hal itu menunjukkan ekonomi bergerak cepat, pelaku pasar khawatir bahwa peningkatan tenaga kerja akan membuat The Fed semakin agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. Hal itu karena kenaikan suku bunga hingga saat ini tidak memperlambat ekonomi.

Sedangkan bursa saham Eropa bergerak melemah pada perdagangan Jumat (5/8) lalu. Pelaku pasar merespons negatif rilis data tenaga kerja AS yang di atas ekspektasi. Pasar khawatir akan kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif ke depannya.

Sementara itu bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan Jumat lalu. Pasar mulai mengabaikan sentimen dari ketegangan geopolitik antara AS dan China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 278,37 poin atau 1 persen ke 28.210,57, indeks Hang Seng turun 155,28 poin atau 0,77 persen ke 20.046,66, dan indeks Straits Times meningkat 20,89 poin atau 0,64 persen ke 3.261,99.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top