Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Profesor Azyumardi Azra tentang Radikalisme

Saat Ini Pancasila Menghadapi Ancaman Laten Radikalisme

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kualitas demokrasi terkait tidak hanya dengan pemilu yang dilaksanakan regular. Ada faktor lain yang membuat meningkatnya kualitas demokrasi, terutama budaya politik yang semestinya kompatibel dan memperkuat demokrasi.

Anda menyebut soal elite politik yang kian oligarkis. Sejauh mana gejala itu?

Ya dapat kita lihat bertahannya oligarkisme politik dalam parpol dan lembaga politik lain, seperti parlemen. Dalam parpol, oligarki terwujud ketika kebijakan dan keputusan partai hanya ditentukan elite politik puncaknya. Gejala ini biasa disebut polito-cracy- kekuasaan politik ditentukan segelintir politisi.

Oligarki ini kian menguat ketika parpol mengalami personifikasi dengan orang kuat. Bisa pendiri partai atau figur lain yang menjadi pemimpin partai karena kemampuan pendanaan atau karena posisi tinggi jabatan publik yang dipegang sebelum mendapat durian runtuh menjadi ketua partai.

Polito-cracy sangat mewarnai politik Indonesia yang sekali lagi menjadikan demokrasi Indonesia sebagai flaw democracy. Fenomena ini juga terlihat dalam penetapan calon-calon yang bertarung dalam pilkada atau penetapan pimpinan di parlemen. Kekuatan politik di luar oligarki politik, apalagi warga pemilih akar rumput sama sekali tidak didengar aspirasinya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top