Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Russia Bergegas Kuasai Luhansk Sebelum Bantuan Senjata Barat Datang

Russia Nyaris Kuasai Kota Severodonetsk

Foto : AFP/FADEL SENNA

Tank Hancur I Seorang tentara Ukraina berdiri di atas tank Russia yang hancur di Kota ­Trostyanets pada Minggu (29/5) lalu. Pasukan Ukraina berhasil merontokkan senjata berat Russia berkat bantuan senjata dari negara-negara Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

Pasukan Russia hampir menguasai Kota Severodonetsk dan Russia sendiri bergegas menguasai kota itu sebelum datangnya bantuan pasokan senjata dari negara Barat.

SOLEDAR - Kyiv tampaknya akan kehilangan kota penting Severodonetsk di wilayah Ukraina timur setelah pasukan Russia berhasil memukul mundur pasukan Ukraina. Hal itu disampaikan oleh gubernur wilayah Lugansk, Sergiy Gaiday, di media sosialTelegrampada Rabu (1/6).

"Russia menguasai 70 persen wilayah Severodonetsk," ucap Gaiday. "Jika dalam dua atau tiga hari, Russia menguasai Severodonetsk, mereka akan memasang artileri dan mortir dan akan membombardir Lysychansk secara lebih intens," imbuh Gaiday mengacu pada kota di seberang sungai, yang menurut Gaiday masih tetap dikuasai Ukraina.

Severodonetsk adalah salah satu pusat industri di Ukraina dan kota ini berada pada jalur Russia untuk mengambil alih wilayah Lugansk timur. Kota ini dalam beberapa hari belakangan telah menjadi target senjata besar Russia sejak upaya mereka gagal untuk merebut Kyiv.

Sebelumnya pada Selasa (31/5) dilaporkan bahwa pasukan Russia telah menyerang sebuah tangki yang mengandung asam nitrat di sebuah pabrik kimia di Severodonetsk. Akibat kebocoran, gubernur setempat segera memperingatkan warga sekitar untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan serangan Russia di daerah itu, termasuk pemboman udara yang membabi buta dan benar-benar gila.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top