Russia Meluncurkan Misi ke Bulan untuk Dorong Penelitian Antariksa
Badan Antariksa Russia Roscosmos meluncurkan roket Soyuz 2.1b dengan pendarat Luna-25 di kosmodrom Vostochny, sekitar 180 km sebelah utara Blagoveschensk, di wilayah Amur Russia, Jumat (11/8)
Badan itu mengatakan pesawat ruang angkasa, yang akan tetap berada di Bulan selama satu tahun, akan bertugas mengambil dan menganalisis tanah serta melakukan penelitian ilmiah jangka panjang.
Peluncuran ini adalah misi pertama dalam program bulan baru Russia, yang berlangsung pada saat Roscosmos dicabut dari kemitraannya dengan Barat di tengah konflik dengan Ukraina. Sebaliknya Russia beralih ke Tiongkok.
Misi Sangat Penting
Menurut pakar antariksa Russia, Vitali Iegorov, misi tersebut adalah pertama kalinya Russia pasca-Soviet mencoba menempatkan perangkat di benda angkasa. "Pertanyaan terbesarnya adalah bisakah itu mendarat?" katanya, menekankan misi ini "sangat penting" bagi Russia.
Presiden Vladimir Putin telah berjanji untuk melanjutkan program luar angkasa Russia meskipun ada sanksi, menunjuk pada pengiriman manusia pertama ke luar angkasa oleh Uni Soviet pada tahun 1961 pada saat meningkatnya ketegangan Timur-Barat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya