Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rusia Kesal! Ternyata Ini Alasan Mengapa Filipina Batal Pesan Helikopternya dan Malah Beralih ke AS

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada bulan Juni yang lalu, beberapa hari sebelum Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengakhiri masa jabatan yang telah dijalankannya selama enam tahun lamanya.

Kemudian tersebar kabar bahwa Filipina telah membatalkan kesepakatan untuk membeli 16 Helikopter angkut militer Rusia dengan tipe Mi-17.

Pembatalan pemesanan helikopter tersebut bukan tanpa alasan melainkan karena kekhawatiran sanksi Amerika Serikat terkait dengan invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina yang semakin gencar akhir-akhir ini.

"Pembatalan kontrak ini terutama dipicu oleh perang di Ukraina. Meskipun ada sanksi yang diharapkan datang dari Amerika Serikat dan negara-negara barat, jelas bukan kepentingan kami untuk melanjutkan dan mengejar kontrak ini," ucap Duta Besar Jose Manuel Romualdez yang mengatakan kepada wartawan dalam forum virtual.

Pemerintah ibukota Rusia, Moskow mengatakan sedang melakukan operasi militer khusus yang digelar di Ukraina.

Filipina telah menyatakan kepada publik bahwa akan membeli kendaraan bagi pasukan militernya yakni Helikopter CH-47 Chinook pengangkat berat yang merupakan buatan Amerika Serikat atau AS.

Sebelumnya setelah membatalkan kesepakatan dengan Rusia senilai 12,7 miliar peso ($227,35 juta) untuk menghindari sanksi, Duta Besar Manila untuk Washington mengatakan pada hari Senin (15/08).

Sebagai informasi tambahan nilai dari 1 Dollar Amerika $ sama dengan 55,86 Peso (mata uang Filipina).

Duta Besar Jose Manuel Romualdez mengatakan Helikopter CH-47 Chinook akan menggantikan perangkat keras yang ada dan yang digunakan untuk pergerakan pasukan militer negara Filipina.

Bahkan tidak hanya itu pasukan militer juga tengah memperbaharui alat-alat dan kendaraan militer mereka dalam mempersiapkan diri juga kesiapsiagaan bencana di negara Asia Tenggara itu.

Amerika Serikat mengatakan telah bersedia untuk mencapai kesepakatan untuk jumlah yang ditetapkan Filipina untuk dibelanjakan pada helikopter Rusia, kata Duta Besar Jose Manuel Romualdez, menambahkan kesepakatan dengan Washington kemungkinan akan mencakup pemeliharaan, layanan dan suku cadang.

Filipina saat ini sedang melakukan diskusi dengan Rusia untuk memulihkan uang muka $38 juta untuk helikopter, yang pengirimannya seharusnya dimulai pada November tahun depan, atau 24 bulan setelah kontrak ditandatangani.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top