Rupiah Diprediksi Masih Tertekan Hari Ini (7/1)
Foto: ISTIMEWAJAKARTA – Tekanan eksternal diperkirakan masih kuat, seperti perkembangan ekonomi Tiongkok dan kecemasan pasar terhadap kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat rupiah pada umumnya melemah oleh kekhawatiran dan antisipasi kebijakan proteksionisme AS ketika Trump menjabat dalam waktu dekat. Ini berkaca dari data indikator jasa Tiongkok pada Desember yang walaupun mengalami kenaikan dan menandakan pemulihan ekonomi Tiongkok, tetapi belum mampu membantu pergerakan mata uang di Asia.
Karenanya, rupiah diperkirakan masih belum akan lepas dari tekanan. Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (7/1), bergerak melemah di kisaran 16.150-16.250 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Senin (5/1) sore, melemah 1 poin atau 0,62 persen dari akhir pekan lalu menjadi 16.198 rupiah per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah masih mendapatkan tekanan dari dollar Amerika (AS) pada awal pekan ini. Indeks dollar AS terlihat berada di level tinggi dalam dua tahun terakhir, yakni berkisar 108,93.
“Pasar masih mengantisipasi sentimen penguat dollar yang dibawa dari tahun lalu seperti kebijakan ekonomi Trump yang protektif, perang,” ujarnya di Jakarta.
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur