Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal pekan, melanjutkan tren pada penutupan akhir pekan lalu. Penguatan dollar AS masih menjadi tekanan berat bagi pergerakan rupiah.

Sementara analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksikan rupiah masih akan melemah, tertekan oleh dollar AS yang kembali mencapai rekor tertinggi multi dekade terhadap euro dan pundserling. Menurutnya, sentimen masih didominasi faktor eksternal dari Amerika Serikat (AS), terutama menati data inflasi.

Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (26/9) bergerak di kisaran 15.000-15.100 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (23/9) sore, melemah, masih dipengaruhi sikap hawkish bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang baru saja kembali menaikkan suku bunga acuan. Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.038 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS menguat seiring optimisnya data ekonomi AS dan sikap hawkish Federal Reserve," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....