Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rugi Besar, Bila Terlambat Implementasi 5G

A   A   A   Pengaturan Font

Idealnya 5G Indonesia sudah harus diimplementasikan pada tahun 2023. Namun jika pada tahun tersebut belum dimulai, maka dapaknya berupa kerugian yang amat besar.

Menurut studi PT Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) Institut Teknologi Banding (ITB), jika pada 2023 Indonesia belum mengimplementasikan 5G secara kemersial, diperkirakan kerugian yang bakal dialami mencapai 1.600 triliun rupiah pada 2030.

Laporan LAPI menyebutkan, implementasi 5G secara agresif di Indonesia dapat menambah 2.874 triliun rupiah bagi perekonomian, atau 9,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) antara 2021 dan 2030.

Bahkan, sumbangan 5G pada 2035 diprediksi dapat meningkat menjadi 3.549 triliun atau sekitar 9,8 persen terhadap PDB. Selain itu, terjadi penciptaan lapangan kerja baru sebanyak 4,6-5,1 juta peluang kerja. Produktivitas per kapita turut terdongkrak sekitar 9-11 juta rupiah dalam periode sama.

"Analisis penilaian dampak berdasarkan skenario 'dasar' dengan asumsi bahwa spektrum 5G kunci dapat dirilis dari 2021 hingga 2023. Kemudian, skenario 'agresif' yang mengasumsikan bahwa seluruh spektrum 5G dapat tersedia pada akhir 2021," ujar peneliti dari LAPI ITB Ivan Samuels.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top