Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Rubel Menguat terhadap Dolar dan Euro, Kukuhkan Predikat sebagai Mata Uang dengan Kinerja Terbaik di Dunia

Foto : ANTARA/REUTERS/Kacper Pempel

Uang kertas rubel Rusia yang digulung di atas meja di Warsawa, Polandia, 22 Januari 2016.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Rubel Rusia menguat menembus angka 59 terhadap dolar pada akhir perdagangan Senin (11/7) dan menguat terhadap euro, membalikkan kerugian awal setelah fluktuasi yang bergejolak di sesi terakhir, karena pasar terus menunggu pembaruan pada intervensi mata uang.

Rubel turun sekitar 16 persen dari level tertinggi lebih dari tujuh tahun yang dicapai pada akhir Juni, setelah turun tajam karena beberapa pejabat menyuarakan kekhawatiran tentang kekuatannya, yang mengurangi pendapatan Rusia dari ekspor komoditas dan barang-barang lain yang dihargai dalam dolar dan euro.

Pada pukul 15.00 GMTrubel menguat 2,4 persen terhadap dolar di 59,47, sebelumnya menyentuh 58,80, level terkuatnya sejak 5 Juli. Rubel naik 3,8 persen diperdagangkan pada 59,98 versus euro, sebelumnya menguat ke 59,40.

Rubel adalah mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah - termasuk pembatasan rumah tangga Rusia yang menarik tabungan mata uang asing - diambil untuk melindungi sistem keuangan Rusia dari sanksi Barat yang dikenakan setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Mata uang juga diuntungkan dari melonjaknya pendapatan dari ekspor komoditas dan penurunan tajam dalam impor.

Para analis mengatakan ada sedikit perbedaan antara 50 dan 60 rubel terhadap dolar dalam hal seberapa penting anggaran itu. Pejabat lebih memilih tingkat 70-80, kata mereka.

"(Rubel) dapat kembali ke 55 terhadap dolar menjelang pajak triwulanan dan pembayaran dividen," kata Kepala Investasi Locko-Invest,Dmitry Polevoy.

"Kami juga ragu bahwa pemulihan impor dan penurunan ekspor akan cukup signifikan pada Juli untuk sangat mempengaruhi rubel."

Rubel mungkin melihat tekanan sisi atas yang lebih lemah dari suku bunga di dalam negeri karena bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya dari 9,5 persen pada pertemuan dewan 22 Juli setelah Rusia mencatat penurunan harga konsumen pada Juni.

Bank sentral dapat memangkas suku bunga utama sebesar 50-100 basis poin minggu depan, kata analis Promsvyazbank.

Indeks saham Rusia bervariasi pada Senin (11/7). Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,5 persen pada 1.150,2 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 2,4 persen menjadi 2.169,8 poin.

Saham Rusia tetap menarik dalam jangka panjang karena murah dan karena ekspektasi bahwa suku bunga bank sentral akan turun, kata pialang Finam dalam sebuah catatan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top