Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perayaan HUT I Obat Terlarang Telah Merusak Bangsa dan Negara

RSKO Cibubur Sosialisasi Bahaya Narkoba

Foto : ANTARA/HO-RSKO Cibubur

RSKO Cibubur gelar sosialisasi bahaya narkoba di Cibubur, Jakarta, Sabtu (25/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Sosialisasi untuk menginformasikan bahaya penggunaan narkoba kepada masyarakat awam. Masyarakat diharapkan bisa lebih paham terkait bahayanya.


JAKARTA - Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur, menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang (narkoba). Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 RSKO, Sabtu (25/6).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSKO Cibubur, dr Soeko W Nindito, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Minggu (26/6), mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan agar masyarakat memahami bahaya penyalahgunaan narkoba. "Acara sosialisasi ini untuk menginformasikan bahaya penggunaan narkoba kepada masyarakat awam. Masyarakat diharapkan bisa lebih paham terkait bahayanya," kata Soeko.
Lebih jauh Soeko menambahkan, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan penyampaian materi dengan menghadirkan sejumlah dokter ahli di bidang penanganan narkoba. Kepala Instalasi Rehabilitasi Napza RSKO Cibubur, Dr Carlamia H. Lusikooy, Sp.Kj (K), menyampaikan antusiasme masyarakat untuk mengetahui bahaya narkoba begitu tinggi.
"Kegiatan ini memang harus dilakukan untuk mengajarkan orang agar tidak menggunakan narkoba. Kegiatan ini harus dilakukan berulang kali sebagai bagian dari tanggung jawab profesi," ujar Carlamia.
Tak hanya itu, rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-50 RSKO Cibubur juga diisi dengan donor darah yang berhasil mengumpulkan lebih dari 50 kantong.

Merusak Bangsa
Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) mengajak seluruh elemen bangsa memerangi narkoba yang telah merusak bangsa. "Narkoba merupakan kejahatan yang merusak bangsa dan negara di mana pun. Untuk itu, kita harus memeranginya," kata Pramono.
Dia menambahkan, dampak narkoba sudah dirasakan begitu menghancurkan keluarga, bangsa, dan negara. Dia menekankan untuk mengurangi bahkan menghilangkan narkoba harus ada tekad kuat bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. "Untuk itu, momentum Hari Antinarkoba Internasional mesti digunakan untuk berperang melawan narkoba. Mari perangi narkoba," serunya.
Hari Antinarkotika Internasional diperingati setiap 26 Juni merupakan hari internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menentang penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan obat-obatan ilegal. Penetapan dilakukan berdasarkan Resolusi PBB Nomor 42/112 tanggal 7 Desember 1987.
Tujuannya untuk mengingatkan masyarakat dunia agar menyatukan tekad dan memperkuat aksi serta kerja sama mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat dunia yang terbebas dari penyalahgunaan narkotika.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, juga mengajak seluruh pemuda berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba guna mewujudkan generasi unggul berkualitas. "Tujuannya agar kaum muda lebih produktif dan berdaya saing," kata Budi. Dia mengajak bersama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba.
Menkes menjelaskan bahwa pemuda merupakan generasi penerus harapan bangsa yang berperan penting dalam program pembangunan negara. "Pada Tahun 2030 Indonesia akan mencapai bonus demografi. Dengan adanya dominasi masyarakat usia produktif maka kaum muda akan memegang peranan penting dalam mendukung program pembangunan nasional," katanya.
Budi menambahkan, pemerintah terus melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pemuda untuk berperan aktif mewujudkan terciptanya generasi unggul berkualitas.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top