RSCM Luncurkan Tes Genomik Pengobatan Presisi untuk Penyakit Metabolik
Foto: AntaraJakarta - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan layanan kesehatan berbasis inovasi sebagai layanan unggulan terbaru melalui Clinical Research Unit (CRU) yang mengintegrasikan teknologi genomik untuk menangani penyakit metabolik, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan nutrisi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan inisiatif tersebut merupakan bagian dari implementasi program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi).
Menurutnya, inovasi ini menjadi langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju era kedokteran presisi, mendukung deteksi dini, dan manajemen penyakit melalui pendekatan berbasis data genomik.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Budi menjelaskan bahwa kesehatan metabolik sangat penting, karena penyakit metabolik, seperti diabetes melitus dan kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan kematian. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 1 dari 3 penduduk dewasa mengalami obesitas, 2 dari 5 kolesterol tinggi, dan 1 dari 9 mengalami diabetes melitus.
"Hal ini menjelaskan mengapa penyakit tersebut meningkat di Indonesia. Dunia kedokteran terus melakukan penelitian dan melahirkan inovasi untuk mendukung pengelolaan kesehatan masyarakat," katanya.
Menurutnya, teknologi genomik telah mengubah cara memahami kesehatan dan penyakit, dan menjadi kunci masa depan kesehatan. Dia menilai, hal itu sama seperti penemuan rontgen dan radiasi di awal abad ke-20 yang merevolusi ilmu medis.
“Saya minta teman-teman di RSCM memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya menjadi publikasi ilmiah, tetapi juga dikembangkan menjadi layanan konkret bagi masyarakat,” kata Menkes.
Direktur Utama RSCM, Supriyanto, menyampaikan bahwa layanan genomik ini merupakan realisasi dari komitmen RSCM dalam menjalankan arahan Kementerian Kesehatan, yaitu transformasi kesehatan.
“Inovasi ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui penelitian dan inovasi kesehatan,” ujar Supriyanto.
Dia menyebutkan layanan unggulan yang diluncurkan meliputi Tes Familial Hiperkolesterolemia untuk membantu mendeteksi jenis hiperkolesterol yang diturunkan secara genetik akibat mutasi gen yang mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Kemudian, katanya, Tes Farmakogenetik untuk membantu dokter menentukan pengobatan yang lebih tepat untuk kebutuhan pasien dari sisi efektivitas pengobatan, dosis obat, hingga risiko efek samping.
"Tes Nutrigenomik membantu dokter merancang diet personal untuk mencegah dan mengelola kondisi, seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi berdasarkan profil genetik pasien," katanya.
Dia berharap dengan hadirnya layanan ini, masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan berbasis teknologi terkini yang lebih efektif dan personal.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Rupiah Kesulitan Menguat di Bawah Rp16.000/ Dollar AS, Target Tahun Ini Bakal Meleset
- Menag Nasaruddin Umar Ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Mengajak Tebarkan Cinta Kasih
- GP Ansor Terjunkan 1.000 Personel Amankan Nataru di NTT
- Paparan Kinerja KSEI 2024
- Bapanas: Selasa, Harga Daging Sapi Turun Jadi Rp128.730 per Kg