Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Risiko Resesi Global Meningkat karena Bank Sentral Menaikkan Suku Bunga

Foto : Istimewa

Ketua The Fed, Jerome Powel, mengatakan, kebijakan Fed tetap ketat untuk beberapa waktu.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jika 2022 adalah tahun lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga, dan penurunan pasar ekuitas, 2023 akan menjadi tahun tentang siklus makro," tulis Kepala Strategi Global di HSBC Asset Management, Joe Little, dalam sebuah laporan.

"Kami kemungkinan telah mencapai puncak sikap hawkish bank sentral karena tingkat inflasi utama mulai mendingin," ujarnya.

Pejabat Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) secara terbuka menganggap Inggris sudah dalam resesi, dan ECB menganggap kawasan euro menyerah pada kuartal ini. Kedua ekonomi telah terpukul oleh melonjaknya biaya energi yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Sedangkan Amerika Serikat (AS) kurang terpapar dampak perang, tetapi masih dalam bahaya penurunan karena inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada ekonomi. Meskipun Powell menghindari mengatakan resesi akan terjadi, dua rekannya menggambarkan kontraksi dalam produk domestik bruto tahun depan dalam proyeksi yang dirilis minggu ini.

Sementara ketiga bank sentral siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2023, kenaikan tersebut kemungkinan tidak akan tetap seragam seperti minggu ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top