Riset Ungkap Antusiasme Gen Z di Jawa-Bali pada Isu Lingkungan Masih Rendah
Kelompok anak muda peduli lingkungan di Kabupaten Buleleng, Bali, membantu membuat biopori di area pura dan tempat umum lain dalam upaya meningkatkan serapan air dan mencegah terjadinya genangan saat musim hujan.
Ada beberapa faktor yang menghambat kontribusi Gen Z dalam kegiatan pro lingkungan.
Ina Ratriyana, Monash University
Di tengah hingar-bingar gerakan anak muda global seperti Fridays for Future di Swedia, Generation Zero di Selandia Baru, atau Youth for Climate movement di Belgia, saya merasa skeptis, kurang percaya dan ragu-ragu dengan tingkat partisipasi anak muda di Indonesia dalam kegiatan yang pro lingkungan.
Beberapa penelitian sebelumnya, misalnya yang dilakukan oleh Indikator, lembaga survei Indonesia yang bergerak di bidang politik dan kebijakan publik, pada tahun 2021, menyatakan bahwa anak muda Indonesia peduli masalah iklim.
Tulisan Aulia Dwi Nastiti, kandidat doktor dari Northwestern University, Amerika Serikat, dan Geger Riyanto, dosen di Universitas Indonesia, juga menyatakan bahwa anak muda peduli iklim dengan melakukan konsumsi ramah lingkungan.
Namun, temuan penelitian yang saya lakukan tahun 2021 dengan partisipan di Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, dan Denpasar menunjukkan sebaliknya, yaitu masih rendahnya antusiasme Gen Z di Jawa dan Bali pada isu lingkungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya