Riset Paparkan 3 Prediksi terkait Hoaks di Pemilu 2024
Ilustrasi - Aktivis melakukan aksi anti-hoaks.
Finsensius Yuli Purnama, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya; Fitri Murfianti, Leiden University; Loina L. K. Perangin-angin, Swiss German University, dan Nuril Hidayah, STAI MIFTAHUL ' ULA NGANJUK
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, tim penelitian Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), organisasi yang tersertifikasi oleh International Fact Checking Network (IFCN) dan aktif melakukan berbagai kegiatan untuk melawan hoaks, melakukan analisis pemetaan hoaks. Penelitian ini menggunakan metodologi analisis isi kuantitatif yang mengkaji 128 narasi hoaks Pilpres 2019. Data tersebut diambil dari laporan masyarakat dan hasil penelusuran fact chekcer di laman cekfakta.com.
Dari hasil pemetaan hoaks Pilpres 2019 tersebut, dapat dilihat beberapa prediksi hoaks untuk Pemilu 2024 sebagai berikut:
1. Jumlah hoaks akan meningkat pascapemungutan suara, terutama jika terjadi sengketa pemilu
Pemetaan tipologi hoaks pada pemilu 2019 menunjukkan bahwa aktivitas hoaks tertinggi terjadi pada fase pascapemilu, terutama dipicu adanya sengketa hasil pemilu, yaitu sebanyak 94 narasi hoaks. Jumlah ini hampir 3 kali lipat dari hoaks yang beredar di masa pra pemilu (34 narasi hoaks).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya