Ridwan Kamil Dukung Pelestarian Budaya dengan Cara Baru
Foto: jabarprov.go.idGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan dirinya mendukung penuh atas langkah-langkah pelestarian budaya di tengah disrupsi yang hadir saat ini. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar mulai mempersiapkan cara baru dalam mempertahankan budaya.
Hal itu diutarakan Gubernur Jawa Barat saat membuka Kongres Bahasa Daerah Budaya Melayu Betawi di Karawang, Rabu (16/11).
Kepada para budayawan yang hadir, Gubernur Ridwan Kamil berharap hasil kongres tersebut bisa memberikan kesimpulan tata cara mengimplementasikan penggunaan bahasa daerah budaya melayu betawi yang sesuai.
- Baca Juga: Susu Berperan Penting Atasi Tiga Beban Malnutrisi
- Baca Juga: Tips Terapkan "Digital Marketing"
"Mudah-mudahan kongres hari ini juga tidak hanya membahas substansinya, saya berharap ada kesimpulan caranya seperti apa mengimplementasikannya," ucap Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Ridwan Kamil. "Maka dari itu, kita harus kompak melestarikan budaya daerah sebab anak cucu kita hidup di era digital," imbuh dia.
Adapun kongres tersebut menjadi langkah strategis pemda Provinsi Jabar dalam melaksanakan Perda Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah. Dengan begitu, kongres tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mengambil bagian dalam upaya penyelamatan bahasa daerah.
"Saya sangat mendukung pelestarian budaya karena budaya itu identitas, apalagi pelestarian budaya ini setiap zaman ada tantangannya. Tantangan hari ini kita digempur budaya Korea mulai dari musiknya dan drama Korea-nya," ucap dia. "Kalau kita diam tidak bergerak, akan disapu ombak yang sangat besar.Yuk, hari ini kita sepakat melestarikan budaya dengan cara baru," imbuh dia.
Selain itu, Kang Emil juga meminta kepada para budayawan yang hadir pada Kongres Bahasa Daerah Budaya Melayu Betawi serta khalayak, untuk tidak mencampur masalah batas wilayah administrasi dengan budaya.
Kongres Bahasa Daerah Budaya Melayu Betawi ini ditujukan untuk meningkatkan kemajuan kebudayaan Jawa Barat khususnya dalam aspek bahasa. Menurut Kang Emil, budaya Melayu Betawi juga penting untuk dilestarikan, bukan hanya oleh masyarakat DKI Jakarta saja, namun juga warga Jawa Barat karena dinilai masih berada dalam satu kekerabatan.
"Di Jawa Barat ada 3 budaya yaitu Priangan, Cirebon Dermayu, lalu Melayu Betawi. Adanya Provinsi Jawa Barat adalah keputusan politik, bukan budaya. Jadi poinnya adalah, penamaan itu kadang keputusan politik, tapi akar budayanya tidak berubah," papar Kang Emil.
"Kecintaan kita kepada budaya jangan dicampur dengan batas wilayah administratif," imbuh dia.
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat menganggap kongres yang diadakan pada 16-17 November ini sebagai sarana silaturahmi antara pemerintah dengan tokoh budaya Melayu Betawi. I-1
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim