Ribuan Warga New Zealand Gelar Protes Perjuangkan Hak Maori
Sejumlah anggota komunitas Maori dan para pendukungnya ikut ambil bagian dalam sebuah aksi protes di Wellington, New Zealand, pada Selasa (19/11). Sambil meneriakkan “haka”, aksi protes suku pribumi Maori ini menyuarakan penentangan
Foto: AFP/Sanka VidanagamaWELLINGTON - Teriakan “haka” suku pribumi Maori bergema di seluruh ibu kota New Zealand pada Selasa (19/11), saat puluhan ribu orang berunjuk rasa menentang desakan kaum konservatif untuk mendefinisikan ulang perjanjian pendirian negara tersebut.
Aksi protes meluas di seluruh New Zealand setelah sebuah partai kecil dalam pemerintahan koalisi konservatif merancang rancangan undang-undang untuk mendefinisikan ulang Perjanjian Waitangi tahun 1840.
Dianggap sebagai dokumen pendirian negara, Perjanjian Waitangi diteken pada tahun 1840 untuk membawa perdamaian antara 540 kepala suku Maori dan penjajah Inggris.
Meskipun rancangan undang-undang itu hampir tidak mungkin lolos, agenda pendefinisian ulang tersebut telah memicu protes terbesar di Negeri Kiwi dalam beberapa dekade.
“Kami berdiri di sini berkumpul dalam jumlah puluhan ribu di tangga gedung parlemen untuk memprotes RUU ini demi mokopuna kami,” kata Nick Stewart, peserta aksi protes yang menggunakan istilah Maori untuk generasi mendatang.
RUU tersebut diperkenalkan ke parlemen untuk perdebatan pendahuluan pekan lalu. Proses persidangan terhenti ketika anggota parlemen Partai Maori berusia 22 tahun, Hana-Rawhiti Maipi-Clarke, membuat kehebohan dengan berdiri di ruang sidang, merobek RUU menjadi dua bagian, dan meneriakkan “haka”. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 2 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...