Ribuan Keluarga Rawan Stunting Terima Bansos di Banyuwangi
PT Pos Banyuwangi menyalurkan bansos daging ayam dan telur kepada keluarga rawan stunting. Minggu (7/5).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BanyuwangiBANYUWANGI - Badan Pangan Nasional memberikan bantuan sosial berupa daging ayam dan telur kepada ribuan keluarga rawan stunting (KRS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa keluarga rawan stunting yang telah menerima bantuan telur dan daging ayam dari Badan Pangan Nasional sebanyak 9.948 orang.
"Terima kasih Bapak Presiden terus menggulirkan program untuk mendorong peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan warga. Program ini semakin melengkapi program-program penurunan stunting yang telah kami lakukan di Banyuwangi. Semoga dengan ini angka stunting bisa terus kami tekan," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Bupati Ipuk menjelaskan bahwa bansos telur dan daging ayam itu merupakan program pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
"Di Banyuwangi sendiri, penyaluran-nya dilakukan oleh PT Kantor Pos Indonesia, dan sudah disalurkan dimulai sejak 4 Mei 2023," kata Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, total keluarga di Banyuwangi yang terverifikasi dan layak menerima bantuan ini ada 9.948 orang.
"Data itu dari pendataan keluarga tahun 2021 yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)," ujarnya.
Henik menjelaskan, penyaluran bansos ini dilakukan berbasis kecamatan, dan selama dua hari pendistribusian (4-5 Mei) sudah ada 7.695 keluarga rawan stunting telah menerima bansos telur dan daging.
Untuk penanganan stunting, lanjut Henik, Pemkab Banyuwangi sendiri pada tahun ini mengalokasikan APBD senilai Rp7 miliar untuk intervensi nutrisi ibu hamil risiko tinggi dan anak usia di bawah dua tahun stunting dari keluarga tidak mampu.
Pemkab Banyuwangi juga melibatkan pedagang sayur keliling untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil risiko tinggi.
"Intervensi ini dilakukan berdasarkan pada data keluarga teridentifikasi stunting yang lengkapby name by address, berikut determinan penyebab hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan," kata Henik.
Pemantauan yang dilakukan diperbarui secarareal timemelalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader dasawisma dan posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK), termasuk juga mengoptimalkan edukasi dan konseling pra-nikah bagi calon pasangan suami istri.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik