Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 16 Feb 2025, 17:56 WIB

Ribuan Edukasi Digelar OJK, Mengapa Pemahaman Keuangan Digital Masih Rendah?

Sosialisasi GENCARKAN di Universitas Sam Ratulangi, Jumat (14/2/2025).

Foto: ANTARA/HO-OJK

JAKARTA - Literasi keuangan di Indonesia mengacu pada pemahaman masyarakat mengenai konsep dan produk keuangan, termasuk kemampuan mengelola keuangan pribadi, merencanakan keuangan jangka panjang, memahami risiko investasi, serta menggunakan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab. Literasi keuangan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong inklusi keuangan.

Tingkat literasi keuangan di Indonesia menunjukkan tren peningkatan, namun masih terdapat kesenjangan antara pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menggelar 5.478 kegiatan edukasi literasi keuangan serta menjangkau 7,3 juta peserta secara nasional sejak 1 Januari 2024 sampai dengan 31 Januari 2025.

Selain itu, program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) juga telah menciptakan 13.611 kegiatan dan menjangkau 124,4 juta peserta.

“Kolaborasi dan sinergi bersama stakeholders terkait merupakan kunci dari keberhasilan peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi atau yang akrab disapa Kiki, Jakarta, Sabtu(15/2).

Kiki juga mengharapkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) turut serta mencari potensi daerah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pendampingan berupa edukasi keuangan kepada UMKM setempat.

“Peran Bapak-Ibu sangat besar ya, karena kita dari OJK sebagai regulator, kita hanya bisa mendorong, tapi kemudian yang akan maju melakukan eksekusi adalah Bapak-Ibu. Jadi kita mendorong Bapak-Ibu untuk lebih menggencarkankan untuk program pendampingan-pendampingan UMKM,” tuturnya.

Friderica juga menyampaikan bahwa OJK juga telah memiliki program Ekosistem Keuangan Inklusif untuk pengembangunan ekonomi di daerah guna mengentaskan kemiskinan di desa.

“Melalui program-program tersebut, OJK mengajak seluruh Pelaku Industri Jasa Keuangan untuk membantu menyukseskan program pemerintah,” kata Kiki.

Selanjutnya, OJK juga akan terus lakukan dukungan terhadap inklusi keuangan diantaranya melalui TPAKD di seluruh Indonesia, implementasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA) dan Kredit/Pembiayan Sektor Melawan Rentenir (K/PMR), Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian (K/PSP) serta Pengembangan Kapasitas dan Business Matching melalui Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Ekosistem Pesantresn Keuangan Inklusif (EPIKS).

Sosialisasi GENCARKAN juga diselenggarakan di Universitas Sam Ratulangi dan beberapa perwakilan Perguruan Tinggi di wilayah Manado diantaranya Universitas Negeri Manado, Universitas Klabat dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

Kiki menyampaikan pentingnya peran kampus dalam menjadi mitra dalam membimbing mahasiswa yang cerdas secara akademik serta melek literasi dan inklusi keuangan guna menciptakan kesejahteraan di masa depan.

“Semua anak di Indonesia, semua orang di Indonesia harus memiliki essential life skill yaitu literasi pemahaman tentang keuangan dan juga bagaimana mereka mampu menggunakan keuangan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa OJK akan terus mendorong berbagai sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung tercapainya Astacita Pemerintah yang salah satunya fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengentasan kemiskinan di desa.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Victor P.K. Lengkong memberikan apresiasi kepada OJK atas diselenggarakannya kegiatan edukasi hari ini dan menyematkan pesan agar para generasi muda dapat selalu belajar dan beradaptasi di era perkembangan teknologi informasi termasuk berinvestasi namun tidak lupa untuk mengecek aspek legalitas dan kelogisan imbal hasil yang diberikan.

"Kami berharap agar mahasiswa termasuk dosennya dapat disadarkan dalam pemahaman betapa pentingnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan serta hak-hak konsumen dalam sektor jasa keuangan,” kata Victor.

Sebagai rangkaian kegiatan kuliah umum, pada kegiatan tersebut telah dikukuhkan 10 duta literasi keuangan dari Universitas Sam Ratulangi sekaligus penyerahan simbolis produk keuangan kepada para duta dengan harapan tercipta upaya percepatan peningkatan literasi keuangan yang masif dan merata di wilayah Manado dan sekitarnya.

Selanjutnya, turut dihadirkan pula Si Mobil Literasi Keuangan atau dikenal SiMOLEK yang merupakan infrastruktur berbasis kendaraan mobil niaga yang digunakan untuk edukasi dan literasi keuangan yang dilakukan dengan cara berkeliling ke beberapa Lokasi.

Selain itu, pada lokasi kegiatan turut disediakan booth OJK untuk mengenalkan Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, booth layanan jasa keuangan diantaranya PT Bursa Efek Indonesia bersama PT Phillip Sekuritas Indonesia yang menyediakan informasi terkait investasi di sektor pasar modal, sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama UMKM di bawah binaannya menyediakan informasi Tabungan SiMuda dan juga bagian dari pemberdayaan UMKM.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.