Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan dari Moskwa

RI Sukses Laksanakan Diplomasi Intermestik

Foto : koran jakarta/suradi

Edy Suharto

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Indonesia berhasil menjalankan diplomasi ekonomi dan kebijakan luar negeri yang intermestik (akronim dari internasional-domestik) ala Kedutaan Besar RI (KBRI) di Moskwa. Keberhasilan itu dibuktikan dengan penyelenggaraan Festival Indonesia pertama sejak 2016 hingga ke empat yang baru saja selesai akhir pekan ini. Festival yang digelar di Taman Krasnaya Presnya seluas 16,5 hektare menjadi festival terbesar di Moskwa dalam kaitan hubungan antarnegara.

"Festival ini bukan saja arena bagi masyarakat Moskwa untuk menikmati hiburan dan berbelanja produk ungulan Indonesia, melainkan menjadi ajang bisnis bagi para pengusaha. Sebab, sehari sebelum festival diadakan Forum Bisnis yang mempertemukan 450 pengusaha Indonesia dan Russia dan juga ada business matching di arena festival," papar Ketua Panitia Festival Indonesia Moskwa 2018-2019, Edy Suharto, kepada Koran Jakarta, Selasa (6/8).

Wartawan Koran Jakarta, Suradi, yang berada di Moskwa mewawancarai Edy Suharto yang juga Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Moskwa. Edy mengatakan, apresiasi positif sangat diperlihatkan masyarakat Moskwa terhadap penyelenggaraan Festival Indonesia. Citra Indonesia semakin baik dan kuat di mata masyarakat Moskwa dan Russia, sebab mereka yang datang ke festival bukan hanya dari Moskwa tapi juga kota-kota lain di Russia.

Yang terpenting, lanjut Edy Suharto, dalam festival ini, transaksi dan kerja sama ekonomi berdagangan berjalan baik, bahkan menggembirakan. Dalam rangkaian festival, telah ditandatangani 14 memorandum of understanding (MoU) kedua pengusaha dan bisnis asosiasi di acara Forum Bisnis dengan nilai transaski perdagangan senilai 9,7 juta dollar AS.

"Kami juga mendata, MoU rencana investasi Russia ke Indonesia, khususnya untuk pabrik tapioka senilai 1,1 miliar dollar AS di Forum Bisnis. Sedangkan transaksi perdagangan ritel di Festival Indonesia, sekitar 1 juta dollar AS, itu baru dari 5 perusahaan yang memberikan feedback. Totalnya pasti lebih besar, kita masih menunggu," papar Edy Suharto.

Edy menjelaskan, melihat antusiasme masyarakat dan pengusaha Russia terhadap produk Indonesia, maka potensi pasar di Russia sangat besar sekali, tinggal bagaimana para pengusaha memanfaatkan peluang ini dan juga dukungan pemerintah serta pihak terkait.

"Saya mengakui bahwa masih ada stigma yang melekat di kalangan sebagaian masyarakat dan pengusaha di Tanah Air yang melihat Russia sebagai negara komunis. Padahal kalau datang ke sini dan menyaksikan bagaimana perubahan Moskwa dna Federasi Russia selama 10 tahun terakhir, maka kita akan terbelalak bahwa Russia, khususnya Moskwa telah berubah total, hampir sama dengan negara Eropa dan negara maju lainnya. Semua ada di sini dan mereka sangat welcome," ujar Edy.

Kerja Keras

Mengenai penyelenggaraan Festival Indonesia, Edy mengakui Dubes RI untuk Russia, Mohamad Wahid Supriyadi, dan semua jajaran KBRI bekerja keras untuk mewujudkan acara ini yang kemudian menjadi ikon di Moskwa.

"Kami melakukan pendekatan langsung baik dengan pemerintah di Moskwa maupun kalangan pengusahanya serta datang langsung ke Indonesia untuk mengajak seluruh pemerintah provinsi dan juga pengusaha, termasuk UKM dan IKM," kata dia.

Menurut Edy, launching acara festival di Jakarta juga dilakukan, berupa pertemuan dengan daerah dan kementerian dan lembaga, pertemuan dengan calon sponsor di Jakarta dan daerah dan press conference di Jakarta.

"Kerja keras kami berhasil meyakinkan pihak Russia dan juga di Tanah Air. Karena itu Festival Indonesia keempat di Moskwa yang berlangsung 2-4 Agustus itu berlangsung sangat meriah, booth yang berkualitas, dan pengunjung yang antusias dari pagi hingga malam. Kami ikut terharu," pungkas Edy. sur/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top