Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanfaatan Nuklir

RI-IAEA Dorong Kerja Sama untuk Pembangunan

Foto : istimewa

Berdialog l Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, saat berdialog dengan Dirjen International Atomic Energy Agency, Yukiya Amano, di Wina, Austria, Rabu (28/11)

A   A   A   Pengaturan Font

Wina - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, melakukan pertemuan bilateral dengan Dirjen International Atomic Energy Agency (IA EA), Yukiya Amano, di sela-sela "Konferensi Tingkat Menteri tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir". Keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan IA EA di bidang pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan pembangunan.

"Indonesia ingin meningkatkan kerja sama dengan IA EA melalui pemberian dukungan atas proyek-proyek kerja sama teknis," kata Puan Maharani pada saat pertemuan dengan Dirjen IA EA, di Wina, Austria, Rabu (28/11).

Kerja sama tersebut tidak hanya ditujukan bagi kepentingan Indonesia semata, namun juga untuk memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang lainnya di Asia dan Afrika. Indonesia memprioritaskan pemanfaatan teknologi nuklir untuk industri, UMKM, dan petani, antara lain melalui pembangunan fasilitas iradiator gamma untuk membantu ekspor buah-buahan, bahan herbal, dan produk ikan. Bidang yang menjadi perhatian utama Indonesia adalah pertanian, kesehatan, maritim dan perikanan.

Puan menambahkan bahwa kehadirannya pada Konferensi ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari Indonesia dalam mendukung IA EA. Indonesia menjadi anggota IA EA di era Presiden Soekarno pada tahun 1957, begitu Lembaga ini berdiri. "Kedatangan saya untuk memperkukuh komitmen Indonesia terhadap IA EA," kata Puan.

Sementara itu, Dirjen IA EA mengakui peran yang telah dijalankan Indonesia selama ini di bidang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Indonesia dianggap telah memiliki kapasitas yang mumpuni di bidang ini. Oleh karena itu, Dirjen IA EA secara khusus menaruh harapan kepada Indonesia untuk memainkan peran lebih di bidang ini mengingat Indonesia diakui kapasitas dan kemampuannya di bidang teknologi nuklir.

Saat berada di Wina ini, Puan Maharani di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, 28-30 November 2018 membuka pameran tentang manfaat teknologi nuklir dalam pengembangan industri dan pembangunan eknonomi di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Wina, Austria.

Dalam sambutannya, Puan antara lain mempromosikan jamu buatan Indonesia yang dikemas menggunakan teknologi iradiasi nuklir. Jamu tersebut kini telah masuk di pasar global yang kompetitif berkat penggunaan teknologi iradiasi.

"Salah satu produk unik yang kami pamerkan di sini adalah jamu. Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan herbal. Dengan pemanfaatan teknologi iradiasi, produk jamu buatan Indonesia telah masuk ke pasar global yang kompetitif," kata Puan dalam sambutannya saat pembukaan pameran, Rabu, 28 November 2018.

Pameran tersebut bertajuk "Memetik Manfaat dari Teknologi Radiasi: Memperkuat Sektor Industri, Berkontribusi pada Pembangunan Ekonomi". Pada pameran tersebut ditampilkan kontribusi pemanfaatan teknologi iradiasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, antara lain melalui pemajuan sektor strategis nasional dan peningkatan UMKM. sur/1-1

Komentar

Komentar
()

Top