RI Harus Masuk "Global Value Chain"
Di pasar AS, produk furnitur Indonesia masih kalah bersaing dengan Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia. Padahal, bahan baku produk furnitur Indonesia melimpah dan berkelanjutan, serta desainnya yang sangat khas.
Ketiga, industri elektronik dikuatkan agar produk elektronik Indonesia bisa mengisi pasar AS. "Meski pasar produk elektronik Indonesia masih berkisar 0,4 persen atau setara 1,3 miliar dollar AS, tetapi bagi Indonesia AS merupakan negara importir terbesar ketiga produk elektronik setelah Singapura dan Jepang," sebut Esther.
Sentimen Positif
Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, berpandangan kesepakatan dua Presiden itu menjadi sentimen positif bagi perkembangan ekonomi global. Indeks ketidakpastian global bisa diminimalisir sehingga proyeksi ekonomi global terutama pada 2022 bisa dicapai.
"Karena perekonimian global less volatile maka outlook ekspor negara berkembang seperti Indonesia, bisa dijaga apalagi jika di tahun depan tren perbaikan harga komoditas kembali berlanjut," pungkas Yusuf.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya