Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kesepakatan AS-Tiongkok | Indonesia Perlu Perkuat Industri Furnitur, Karet, dan Elektronik

RI Harus Masuk "Global Value Chain"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah negara bersiap mengambil keuntungan dari kesepakatan ini, seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.

JAKARTA - Adanya kesepakatan Presiden AS, Joe Biden, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk mengakhiri persaingan ekonomi harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia. RI bisa memanfaatkan momentum ini untuk masuk ke dalam global value chain.

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan yang mengambil keuntungan dari kesepakatan ini bukan hanya RI, tetapi juga banyak negara lainnya, termasuk Vietnam.

Esther menjelaskan beberapa produk Tiongkok ke pasar AS bisa didukung Indonesia, antara lain produk mesin/ peralatan listrik (HS 85), mesinmesin/ pesawat mekanik (HS 84), mainan (HS 95), bahan kimia organik (HS 29), dan barang-barang dari kulit (HS 42).

Indonesia juga dapat memanfaatkan celah pasar di Tiongkok dengan menggantikan atau menjadi bagian dari supply chain produk AS seperti produk hewani (HS 05), pohon hidup (HS 06), kopi, teh, rempah-rempah (HS 09), hasil penggilingan (HS 11) dan lak, getah, damar (HS 13).

Selain itu, Indonesia juga bisa berpotensi mengekspor produk-produk GSP (Generalized System of Preferences) yang ditinggalkan India dan Turki di pasar AS, antara lain tas travel, perhiasan, ban, acid oils, insulator listrik, sarung tangan, alat musik, plywood, dan hasil laut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top