RI Harus Dorong ASEAN Cegah Kawasan LTS Jadi Arena Konflik
Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Muhammad Sya'roni Rofii.
JAKARTA - Kehadiran pesawat bomber Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS) menunjukkan sebuah fakta penting bahwa kawasan tersebut semakin panas. Terlebih, Amerika Serikat (AS) sebelumnya juga telah mengirimkan pesawat bomber yang diikuti dengan pemindahan armada perang ke Asia Pasifik.
"Situasi ini tentu saja harus diantisipasi oleh pemerintah Indonesia karena menyangkut dua hal. Pertama, menyangkut kedaulatan wilayah yang tidak boleh ditawar-tawar. Kedua, LTS berpotensi menjadi medan bentrok antara AS-Tiongkok atau proksi keduanya," kata Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Muhammad Sya'roni Rofii, saat dikonfirmasi Koran Jakarta, Minggu (2/8).
Hal tersebut disampaikan Sya'roni terkait langkah Tiongkok mengerahkan pesawat bomber jarak jauh H-6G dan H-6K dalam misi latihan udara di LTS.
Oleh sebab itu, ndonesia harus mendorong negara-negara ASEAN bersama-sama mencegah kawasan ini menjadi arena konflik."Indonesia harus mendorong gerbong ASEAN untuk mengedepankan dialog," ucap Alumni S2 Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
ASEAN juga perlu diarahkan menjadi gerbong kekuatan ekonomi yang memiliki pangsa pasar yang besar. Sehingga, menghindarkan konflik bersenjata ditengah situasi ekonomi yang sulit. "Ini harus menjadi opsi utama," tutur Doktor Alumnus Universitas Marmara, Istanbul, Turki ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya