RI Harus Atasi Berbagai Tantangan untuk Meningkatkan Pendapatan
Dari struktur industri sudah seharusnya dilakukan manufakturisasi yang lebih menciptakan nilai tambah dibandingkan industri pertanian dan komoditas primer. Peningkatan sektor jasa harus dikaitkan sebagai penyangga industri manufaktur.
"Kebergantungan secara substansial terhadap bahan baku impor harus dikurangi secara progresif sehingga keterkaitan antar-industri semakin kuat," kata Suhartoko.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan untuk bisa mencapai pertumbuhan di atas 6 persen per tahun diperlukan investasi yang mendatangkan serapan tenaga kerja dengan nilai tambah yang tinggi.
Bhima mencontohkan kalau ada investasi perusahaan smelter nikel, namun serapan tenaga kerja lokalnya sedikit dan olahan nikelnya tidak sampai menjadi baterai maka investasi seperti itu lebih baik ditahan dulu untuk tidak masuk.
"Investasi harus selektif. Selain itu, potensi ekonomi hijau dan ekonomi biru juga penting. Indonesia punya potensi pertumbuhan yang bersumber dari transisi energi, hingga perikanan asalkan dikelola secara tepat," kata Bhima.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya