Sabtu, 23 Nov 2024, 01:45 WIB

Retribusi Kantin Sekolah Ditolak

Suasana kantin sekolah SMP Negeri 85 Jakarta Selatan yang ditutup di Jakarta, Senin (25/7/2022).

Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga

JAKARTA - Upaya kelewatan dengan memajaki kantin sekolah mulai ditolak. Salah satu partai menolak retribusi untuk kantin sekolah sebagaimana diusulkan anggota dewan.

Partai Nasional Demokrat (Nasdem)Jakarta menolak usulan Komisi C DPRD Jakarta yang menggulirkan wacana kantin sekolah di Jakarta dikenakan retribusi untukpendapatan daerah. Wakil Ketua DPRD Jakarta Wibi Andrino menilai usulan penarikan uang sewa kantin di sekolah ini cenderung menyusahkan para pedagang dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Maka alangkah baiknya, jika mempunyai usulan, dipikirkan dahulu merugikan masyarakat atau tidak. Retribusi kantin sekolah berisiko menimbulkan dampak negatif lebih besar dibandingkan manfaatnya,” kata Wibi di Jakarta, Jumat.

Oleh sebab itu, Wibi yang juga Ketua DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Partai Nasdem Jakarta itu menyarankan pemerintah untuk membuat kebijakan yang elok, demi kemaslahatan masyarakat Jakarta.

“Sebagai gantinya, dorong pemerintah untuk mencari solusi lain yang tidak membebani siswa, pengelola kantin, atau kualitas pendidikan” kata Wibi.

Wibi berpendapat kantin sekolah berfungsi sebagai bagian dari lingkungan pendidikan, yang menyediakan kebutuhan pokok siswa dengan harga terjangkau. Maka, memberikan beban retribusi pada kantin bisa menggeser fungsi tersebut menjadi berorientasi bisnis.

Dampaknya gizi dan kesehatan siswa bisa ikut terancam. Sebab, untuk menutupi biaya tambahan, kantin mungkin memilih bahan yang lebih murah, yang dapat menurunkan kualitas dan nilai gizi makanan yang disediakan.

“Kebijakan ini dapat bertentangan dengan program nasional yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak, terutama di lingkungan sekolah,” kata Wibi. Lebih lanjut, menurut dia, pengenaan retribusi akan menambah biaya operasional kantin. Ini kemungkinan besar akan diteruskan ke siswa dalam bentuk kenaikan harga makanan. Hal ini akan memberatkan siswa, terutama dari keluarga berpenghasilan rendah.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: