Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Restoran Indonesia di Swiss Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

Foto : Dok KBRI Bern
A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Di tengah pandemi, beberapa restoran makanan Indonesia di Kota Jenewa, berjuang untuk tetap bertahan meski menghadapi situasi 'paceklik' akibat terpaan pandemi. Untuk itu, Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstien, Muliaman Hadad, telah menemui dan berdiskusi dengan para pengusaha rumah makan di Jenewa, Swiss, seperti Restoran Bali Palace Indonesia, Restoran Sendok Garpu, dan Restoran Bali Indonesia pada Selasa (8/6).

Para pengusaha rumah makan di kota Jenewa ini sangat kompak dan ingin maju bersama menghadapi tantangan situasi pandemi, aturan lockdown, serta protokol kesehatan ketat, seperti pembatasan jumlah tamu, aturan dine-in (makan di tempat) / outdoor / take-away / delivery, kewajiban contact tracing, physical distancing dan standar higienis yang diterapkan bagi bisnis kuliner di Swiss.

Sekitar satu tahun lebih sudah pandemi melanda dan cukup memukul sektor bisnis, termasuk bisnis rumah makan Indonesia di Swiss. Baru sekitar pekan lalu, sejak 31 Mei, pemerintah Swiss mulai memperbolehkan bisnis rumah makan untuk buka dengan dine-in, dengan syarat 1 meja maksimal 4 orang dan dengan sistem lacak (contact tracing) data pengunjung.

Sebelumnya, sejak 19 April bisnis rumah makan diizinkan buka sebatas take-away ataupun makan di luar (outdoor), seperti di wilayah teras dari restoran.

Dalam diskusi tersebut, para pengusaha menyampaikan tantangan utama dalam menjalankan bisnis kuliner di Swiss, utamanya kebutuhan dukungan logistik, seperti kemudahan pengiriman/pengadaan logistik (bumbu-bumbu dan santan dari Indonesia) berjadwal rutin dengan biaya kirim/masuk terjangkau. Tantangan utama berikutnya yaitu kebutuhan SDM/tenaga juru masak profesional, serta SDM/tenaga manajerial sebagai manajer restoran.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top