Republik Berpeluang Besar Rebut Kendali DPR
Gedung DPR AS, Capitol Hill, di Washington DC
Foto: AFP/Mandel NGANWASHINGTON DC - Partai Republik pada Sabtu (9/11) hampir merebut kendali DPR AS yang merupakan elemen penting bagi presiden terpilih Donald Trump untuk memajukan agendanya ketika ia kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari mendatang.
Dengan suara yang masih dihitung dari pemilihan umum tanggal 5 November, Partai Republik telah memenangkan 213 kursi di DPR yang beranggotakan 435 orang, menurut Edison Research, yang memproyeksikan pada Sabtu malam bahwa anggota perwakilan Dan Newhouse memiliki cukup suara untuk mempertahankan kendali Partai Republik di distrik kongres ke-3 Colorado.
Partai Republik perlu memenangkan lima kursi lagi untuk mempertahankan kendali di DPR, dan mereka telah memiliki cukup kemenangan untuk merebut kendali Senat AS dari Partai Demokrat, meskipun Edison Research memproyeksikan pada akhir tanggal 8 November bahwa Senator Demokrat Jacky Rosen memenangkan pemilihan ulang di Nevada.
Edison Research mengatakan Demokrat telah memenangkan 205 kursi sejauh ini, termasuk proyeksi pada 9 November bahwa Perwakilan Greg Stanton di Arizona telah memenangkan pemilihan ulang. Demokrat perlu memenangi 13 dari 17 kursi yang tersisa untuk mengambil kendali.
Kekuasaan yang Luas
Dengan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden dan Partai Republik memenangkan kendali Senat, mempertahankan kekuasaan di DPR akan memberi Partai Republik kekuasaan yang luas untuk berpotensi memaksakan agenda besar pemotongan pajak dan pengeluaran, deregulasi energi, dan kontrol keamanan perbatasan.
Sebagian besar dari 17 pemilihan DPR yang tersisa berada di distrik-distrik kompetitif di negara-negara bagian barat, di mana laju penghitungan suara biasanya lebih lambat dibandingkan di wilayah negara lainnya. Sembilan kursi saat ini dipegang oleh Partai Republik dan delapan oleh Partai Demokrat. Empat belas kursi secara luas dianggap kompetitif menjelang pemilihan.
Senator Republik akan memutuskan pekan depan siapa yang akan menjabat sebagai pemimpin partai di Senat pada tahun 2025 dengan John Thune, John Cornyn, dan Rick Scott, bersaing untuk jabatan tersebut.
Pada tanggal 9 November, Senator Bill Hagerty dan Rand Paul mendukung Scott dibanding Thune dan Cornyn yang lebih senior, yang dipandang sebagai favorit. Cornyn berjanji pada tanggal 9 November bahwa jika ia menang, ia akan menjaga Senat tetap bersidang sampai kabinet Trump dikonfirmasi.
“Tidak ada akhir pekan, tidak ada waktu istirahat. Demokrat dapat bekerja sama demi kepentingan terbaik negara, atau melanjutkan perlawanan, yang pada akhirnya akan ditumpas,” tulis Cornyn di media sosial X. ST/I-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik
- Sinyal Perang Saudara Berlanjut, 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Pasukan Loyalis Assad
- Jangan Sembarangan, Ini 5 Sabun Muka yang Cocok untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
- Kurangi Risiko Bencana Nawakara Giat Adakan Edukasi
- Kiat Cegah Cacar Air dan Gondongan Selama Liburan