![Rent Seeking Impor Gula Perburuk Defisit Perdagangan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpbe_d9l_resized.jpg)
"Rent Seeking" Impor Gula Perburuk Defisit Perdagangan
![Rent Seeking Impor Gula Perburuk Defisit Perdagangan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpbe_d9l_resized.jpg)
Sementara itu, pemerintah dikabarkan akan mengurangi impor gula pada tahun ini. Kuota impor gula mentah pada 2019 diproyeksikan 2,8 juta ton atau lebih rendah dari kuota pada 2018 sebesar 3,7 juta ton. Data pemerintah itu lebih kecil dibandingkan dengan data yang diungkapkan sejumlah lembaga internasional tersebut.
Menanggapi rencana pemerintah memangkas impor gula, sejumlah kalangan mengemukakan negara-negara di dunia biasanya membatasi impor dengan tarif tinggi, namun Indonesia masih menerapkan tarif paling rendah, di bawah 3 persen.
Perdagangan pun bisanya dilakukan antarnegara yang memiliki hubungan khusus. Contohnya, Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) hanya mengimpor dari negara dengan dasar special preferenced treatment, dan mengenakan tarif tinggi.
"Tapi, Indonesia tidak ada hubungan khusus dengan Thailand yang menjadi eksportir gula terbesar di sini. Secara umum, impor ini hanya jadi alat atau bonekanya rent seeking meraup untung sebesar-besarnya, hingga membunuh petani dan industri dasar," ujar Guru Besar Pertanian UGM, Masyhuri.
Rembesan Gula Rafinasi
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya