Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Bumi

Rendahnya Emisi Vulkanik Sebabkan Bumi Serupa Bola Salju

Foto : Professor Dietmar Müller/University of Sydney
A   A   A   Pengaturan Font

Zaman es yang diperpanjang, juga disebut glasiasi Sturtian. Nama ini diambil dari nama penjelajah kolonial Eropa abad ke-19 di Australia tengah, Charles Sturt. Periode ini berlangsung dari 717 hingga 660 juta tahun yang lalu, jauh sebelum muncul dinosaurus dan kehidupan tumbuhan kompleks di darat.

"Berbagai penyebab telah dikemukakan sebagai pemicu dan berakhirnya zaman es ekstrem ini, namun aspek yang paling misterius adalah mengapa hal itu berlangsung selama 57 juta tahun rentang waktu yang sulit dibayangkan oleh kita sebagai manusia," kata Dr Dutkiewicz.

Tim kembali ke model lempeng tektonik yang menunjukkan evolusi benua dan cekungan samudra setelah pecahnya benua super kuno Rodina. Mereka menghubungkannya dengan model komputer yang menghitung pelepasan gas CO2 dari gunung berapi bawah laut di sepanjang pegunungan tengah laut tempat di mana lempeng-lempeng menyimpang dan terbentuknya kerak laut baru.

Mereka segera menyadari bahwa dimulainya zaman es Sturtian berkorelasi dengan rendahnya emisi CO2 vulkanik, yang muncul karena ada peristiwa letusan gunung api. Akibatnya aliran CO2 tetap relatif rendah sepanjang zaman es.

"Saat ini, tidak ada hewan multiseluler atau tumbuhan darat di Bumi. Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer hampir seluruhnya ditentukan oleh pelepasan gas CO2 dari gunung berapi dan proses pelapukan batuan silikat, yang mengonsumsi CO2," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top