Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Perguruan Tinggi

Nalanda Mahavihara, Universitas Internasional Zaman Kuno

Foto : UNESCO World Heritage
A   A   A   Pengaturan Font

Nalanda Mahavihara adalah sebuah universita di India pada zaman kuno yang menyimpan 9 juta manuskrip. Mahasiswanya berasal dari berbagai negara seperti seperti Jepang, Tiongkok, Indonesia, Iran, Yunani, Mongolia.

Nalanda Mahavihara adalah sebuah universita di India pada zaman kuno yang menyimpan 9 juta manuskrip. Mahasiswanya berasal dari berbagai negara seperti seperti Jepang, Tiongkok, Indonesia, Iran, Yunani, Mongolia.

Jika institusi Barat memiliki Ivy League, sebutan untuk sejumlah kampus yang mempunyai reputasi terbaik dalam hal kualitas pendidikan dan telah menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas seperti Oxford, Yale, Cambridge, Harvard, maka di India kuno terdapat Nalanda Mahavihara.

Namun, seribu tahun sebelum penjajahan Eropa di seluruh dunia, pusat-pusat pembelajaran Asia seperti Nalanda Mahavihara di Magadha, India, terkenal karena keunggulan akademisnya. Berlokasi sekitar 55 mil tenggara dari Kota Patna, tempat ini memiliki arsitektur pusat biara Buddha yang mirip dengan kota-kota universitas modern yang ada saat ini.

Nalanda Mahavihara sebagai perguruan tinggi itu menyediakan penginapan dan asrama bagi para mahasiswanya. Didirikan pada tahun 427 masehi, Nalanda Mahavihara atau Universitas Nalanda, bertahan selama lebih dari 700 tahun. Institusi pendidikan ini bertahan dari gelombang politik, kebangkitan dan kejatuhan peradaban, perang agama, dan kelahiran para intelektual hebat selama hampir satu milenium sebelum Turki menghancurkannya.

Dalam sebuah pemberitahuan tahun 1917 oleh Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, arkeolog David Spooner merinci penemuan tembok setinggi 24 kaki, 600 meja tanah liat, dan 211 panel batu berukir unik yang mengelilingi Kuil Baladitya yang terletak di Bihar modern.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top