Redam Gejolak Rupiah, BI Diperkirakan Dua Kali Naikkan Bunga Acuan
Kenaikan BI Rate, menurut Susilo, dapat mencegah semakin besarnya capital outflow. Apalagi dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memberi kepastian mengenai suksesi kekuasaan di Indonesia.
"Tekanan pada rupiah harus diatasi dengan agresif, salah satunya kenaikan suku bunga acuan. Jangan ditunda lagi, lebih susah untuk mengendalikan kalau sudah melewati batas psikologis. Mumpung sekarang ini ada sinyal baik kepastian politik, moneter harus bergerak cepat memberi sinyal kuat bahwa rupiah itu aman," tandas Susilo.
Sementara itu, Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, mengatakan selain menaikkan suku bunga acuan, BI juga perlu menerbitkan instrumen investasi yang sesuai market untuk menarik modal asing masuk ke Indonesia.
Jika BI gagal menahan penguatan dollar AS atas rupiah maka itu bisa menyulitkan perekonomian masyarakat. "Harga-harga pasti naik dan inflasi sulit dikendalikan," tegasnya.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya