Redam Gejolak Rupiah, BI Diperkirakan Dua Kali Naikkan Bunga Acuan
Menurutnya, dampak pelemahan rupiah tersebut yaitu menyebabkan kenaikan pada harga barang baku impor, kenaikan harga, dan inflasi di masyarakat.
"Hal itu ditambah dengan penurunan ekspor 9,45 persen (yoy) dan imbas dari penurunan nilai ekspor komoditas unggulan, seperti batu bara, besi dan baja, serta CPO dan turunannya. Ekspor ke Tiongkok juga turut mengalami penurunan," katanya.
Wajib Hukumnya
Pada kesempatan berbeda, pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, sepakat bahwa semestinya BI menaikkan suku bunga acuan minimal sebesar 25 basis poin, karena situasi dunia yang penuh ketidakpastian sehingga otoritas moneter harus memberi sinyal kepastian kepada pasar.
"Sinyal kepada pasar bahwa memegang rupiah itu aman menjadi sangat penting di tengah ketidakpastian. Pekan lalu, saya mengatakan kenaikan suku bunga acuan hukumnya wajib bagi BI di situasi sekarang," katanya saat dihubungi kemarin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya