Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi - Realisasi Investasi pada Triwulan I-2021 Capai Rp219,7 Triliun

Realisasi Investasi Perlu Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Realisasi investasi memasuki tiga bulan pertama tahun ini cenderung stagnasi dibandingkan periode sebelumnya. Karena itu, untuk memacu realisasi investasi, diperlukan percepatan koordinasi antarlembaga agar investor segera merealisasikan komitmennya di Tanah Air.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan I-2021 mencapai 219,7 triliun rupiah, tumbuh 4,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar 210,7 triliun rupiah. Namun, dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq), realisasi investasi tumbuh 2,3 persen, di bawah capaian pada Oktober-Desember 2020 yang tumbuh 2,7 persen.

Secara rinci, realisasi investasi senilai total 219,7 triliun rupiah itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 108 triliun rupiah, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 111,7 triliun rupiah.

BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual realisasi investasi, Senin (26/4), mengungkapkan secara yoy, PMA tumbuh 14 persen, sedangkan PMDN turun 4,2 persen. "PMA kita 50,8 persen, sementara PMDN 49,2 persen, beda-beda tipis. Ini menunjukkan kepercayaan dunia kepada Indonesia dan aktivitas PMA kita sudah mulai normal, sudah bisa lakukan adaptasi terhadap perkembangan pandemi COVID-19," katanya.

Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi di triwulan I-2021 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Realisasi investasi di periode ini didominasi oleh sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri makanan; serta listrik, air dan gas.

Sementara itu, lima negara asal terbesar, yaitu Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, dan Swiss.

Capaian tersebut tercatat mencapai 24,4 persen dari target realisasi investasi yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar 900 triliun rupiah. Sementara penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut tercatat 311.793 orang, naik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 303.085 orang.

"Target investasi sebenarnya dari Bappenas sebesar 856 triliun rupiah. Namun Bapak Presiden perintahkan kami target investasi sebesar 900 triliun rupiah. Ini bukan pekerjaan gampang di era pandemi, tapi sebagai pembantu Bapak Presiden, harus selalu mencari cara," kata Bahlil.

Percepat Koordinasi

Sebelumnya, Kepala Pusat Penelitian Bidang Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Eko Nugroho, menilai percepatan koordinasi antar lembaga menjadi salah satu kunci untuk membuat investor segera merealisasikan komitmen investasinya di Tanah Air.

Menurut Agus, terkait investasi memang melibatkan banyak koordinasi antarlembaga pemerintah.

Ia mencontohkan jika itu terkait pajak, maka lembaga yang melakukan koordinasi mulai dari Kementerian Keuangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga Kementerian Perindustrian, dan lainnya yang berada.

"Nah, komunikasi dan koordinasi antar lembaga dan kementerian ini harus konkrit dan cepat dalam merespon perubahan struktur tax rate terhadap sektor-sektor tertentu yang memang membutuhkan," ujar Agus melalui keterangan di Jakarta, Selasa.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top